Selasa, 12 Agustus 2014

PESAN PERSUASIF



PESAN PERSUASIF
A.    PERENCANAAN PESAN-PESAN PERSUASIF
Persuasif merupakan suatu usaha yang dengan sadar dilakukan oleh individu atau organisasi untuk memodifikasi atau mengubah pendapat, sikap, kepercayaan atau perilaku individu maupun organisasi lainnya. Dengan demikian , pesan persuasif adalah pesan yang dimaksudkan untuk mengubah pendapat, sikap, kepercayaan, atau perilaku individu maupun organisasi. Secara sederhana, persuasive yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatnya mereka setuju.
Tujuan Persuasif adalah agar persuadee melakukan tindakan seperti apa yang diharapkan oleh persuader untuk :
1. Mengubah/menguatkan keyakinan & sikap/attitude persuadee.
2. Mendorong persuadee melakukan sesuatu/ memiliki tingkah laku(behavior) tertentu yang diharapkan
3. Menciptakan kepercayaan persuadee terhadap pesan yang disampaikan.

Didalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasive dimaksudkan untuk menjual ide/gagasan kepada orang lain, memberi saran agar prosedur operasional lebih efisien, mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan untuk meminta bantuan dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu.
Sebagai pesan-pesan rutin, pesan-pesan persuasif dimulai dengan melakukan :
1.      Analisis Audiens
Penyampaian pesan-pesan persuasive yang terbaik adalah dengan menghubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens.
2.      Pertimbangan Perbedaan Budaya
Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu Anda dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana mereka memandang Anda. Cara memberikan persuasi untuk budaya yang berbeda akan berbeda pula.
3.      Memilih Pendekatan Organisasi
Dalam hal ini Anda dapat menggunakan pendekatan tak langsung (indirect approach) dalam menyampaikan pesan-pesan persuasive. Akan tetapi, jika audiens obyektif atau jika tahu bahwa mereka lebih suka mendengar pesan-pesan disampaikan secara segera, pendekatan organisasional yang tepat adalah pendekatan langsung (direct approach).

B.     MENGEMBANGKAN PESAN-PESAN PERSUASIF
1.      Menetapkan Kredibilitas
Kredibilitas Anda ditentukan oleh sejauh mana tingkat kepercayaan dan keandalan Anda. Kalau kredibillitas Anda di hadapan audiens diragukan, mereka akan cenderung skeptis dan tidak akan menerima begitu saja setiap apa yang Anda sampaikan. Salah satu cara untuk meumbuhkan kredibilitas adalah melalui fakta. Semua dokumen, statistic, jaminan dan hasil riset merupakan bukti obyektif yang dapat mendukung kredibilitas Anda
2.      Kerangka Argumentasi
Ketika telah cukup mengumpulkan berbagai fakta, buti, dan temuan lainnya, Anda telah siap membuat kerangka argumentasi.Pesan Persuasif biasanya disusun dengan pendekatan tak langsung atau induktif, yakni  AIDA (Attention, interest, Disire, and Action).
Ø   Attention (perhatian)
Pada bagian awal diuraikan ide pokok yang menarik perhatian dan bermanfaat bagi audiens.
Ø   Interest (Minat)
Ide pokok yang relevan dengan audiens digambarkan dengan baik untuk membangkitkan minat audiens
Ø   Desire (Keinginan)
Ide pendukung dikembangkan agar audiends merasa membutuhkan atau bersedia mengambil tindakan seperti yang diinginkan komunikator.
Ø   Action (Tindakan)
Bagian Akhir pesan dipergunakan untuk mendsak audiends agar melakukan tindakan sesuai keinginan komunikator.

3.      Memilih data Pemikat
Kebanyakan pesan-pesan persuasive menggunakan daya pemikat dengan logika (logical appeals) dan daya pemikat yang emosional (emotional appeals) untukm melakukan persuasi audiens.
Keseimbangan keduanya tergantung pada empat faktor penting, yaitu:
1) Tindakan yang Anda harapkan
2) Harapan audiens Anda
3) Tingkat resistensi yang harus anda hadapi
4) Seberapa jauh Anda dapat menjual ide
a.       Pemikat Emosional
Untuk melakukan persuasi terhadap audiens, dapat memanfaatkan emosi yang dilandasi dengan suatu argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada audiens selama pemikat emosional tersebut sangat kuat.
b.      Pemikat Logika
Ketika memikat logika audiens, gunakanlah salah satu alasan sebagai berikut:
·         Analogi
Adalah menggunakan suatu alasan dari bukti-bukti spesifik menuju bukti-bukti spesifik pula
·         Induksi
Adalah memberikan alasan dari bukti-ukti spesifik menuju kesimpulan umum.
·         Deduksi
Adalah pemberian alasan dari yang brsifat umum untuk kesimpulan yang spesifik.
Untuk menghindari kesalahan logika terapkanlah panduan:
Ø  Hindari generalisasi yang tergesa-gesa
Ø  Hindari penalaran yang berputar-putar
Ø  Hindari menyerang lawan
Ø  Hindari menyederhanakan isu yang rumit
Ø  Hindari asumsi salah sebab akibat
Ø  Hindari analogi yang keliru
Ø  Hindari dukungan tidak logis
c.       Pertimbangan Etika
Dalam pemhaman yang positif, persuasi dapat digunakan untuk mempengaruhi audiens dengan memberikan informasi dan menambah pengalaman meraka dalam berbagai hal. Tunjukan suatu perkatian kepada audiens dengan mengadopsi sikap audiens dengan perhatian yang jujur untuk dapat memenuhi kebutuhan dan minat mereka.

C. MENULIS PERMINTAAN PERSUASIF
1.      Permintaan Persuasif untuk Tindakan
Pesan persuasif untuk tujuan melakukan sesuatu dibedakan menjadi 2 yaitu untuk internal, perusahaan, dan eksternal perusahaan. Pesan persuasif untuk tindakan internal perusahaan pada umunya lebih mudah diorganisasikan karena komunikator dan audiens sudah saling mengenal dan kejadian bersifat rutin atau berulang. Contoh pesan persuasif untuk internal perusahaan antara lain :
·         Permintaan untuk kebijakan
·         Permintaan untuk mengeluarkan uang
·         Permintaan untuk jabatan
Persuaif untuk eksternal perusahaan biasanya lebih sulit dan diorganisasikan menggunakan pendekatan tak langsung. Misalnya:
·         Permohonan donasi
·         Bantuan
·         Kerjasama
Dalam menyusun persuasif penekanan dilakukan dengan manfaat yang diperoleh bila memenuhi permintaan dan kewajaran permintaan.

2.      Permintaan dan Pengaduan Persuasif untuk Klaim dan Penyesuaian
Penekanan pesan untuk klaim dan penyesuaian tindakan pada dasarnya terletak pada keluhan atau aduan, tetapi harus mengisyaratkan adanya persuasif agar penerima bersedia melakukan tindakan tertentu. Fakta-fakta yang menyimpang diuraikan dengan jelas dan disajikan kemudahan bagi penerima untuk melakukan penelusuran. Apabila penerima melakukan tindakan yang diharapkan, maka penerima juga akan memperoleh manfaat.

D. MENULIS PESAN PENJUALAN DAN PENGUMPULAN DANAAda dua jenis pesan-pesan persuasive, yaitu surat penjualan (sales letters) dan surat permohonan bantuan dana (fundraising letters). Kedua pesan tersebut memiliki perbedaan yaitu pesan-pesan penjualan biasanya dikirim oleh organisasi yang berorientasi pada laba untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar mengeluarkan sejumlah uang atas produk mereka sendiri. Dilain pihak, pesan-pesan permohonan bantuan dana biasanya dikirim oleh organisasi nirlaba untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar memberikan bantuan dana atau lainnya kepada pihak lain. Persamaannya, keduanya bersaing untuk bisnis dan kepentingan publik. Keduanya juga berusaha melakukan persuasi kepada pembaca untuk mengeluarkan uang atau waktu untuk menghasilkan suatu nilai tertentu yang ditawarkan.
1.      Perencanan Pesan-Pesan Penjualan
Salah satu tujuan ketika merencanakan pesan-pesan penjualan adalah untuk menjaring konsumen baru, membangkitkan minat calon konsumen, menanamkan nama perusahaan kedalam ingatan konsumen, menarik calon konsumen agar bersedia berkunjung, dan membangkitkan minat untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Dalam penyampaian pesan persuasive, mulailah dengan melakukan analisis audiens dan memfokuskan pada bagaimana kebutuhan, minat, dan emosianal mereka.
Langkah selajutnya adalah memilih poin penjualan produk atau manfaat yang paling menarik bagi audiens. Ketika melakukan komposisi pesan-pesan persuasive, fokuskan pada poin penjualan produk yang mampu menjadi daya pikat bagi audiens.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan penjualan, diantaranya melalui brosur, pengiriman surat, sample, kartu, telpon, surat elektronik dan iklan media masa dan elektronik.
2.      Pengorganisasian dan Komposisi Pesan-Pesan Penjualan
Pesan diorganisasikan dengan pendekatan AIDA dan dimulai dengan nada yang akrab, tidak mencerminkan sikap serba tahu dan menunjukan bahwa perusahaan tidak memiliki sikap yang bertentangan.
a.    Menarik Perhatian, dengan menggunakan kalimat tanya pada permulaan paragraph, dengan menekankan contoh produk terbaru, memberikan ilustrasi, dan memberikan solusi dari suatu masalah.
b.    Membangun Minat, dengan menekankan titik penjualan produk kepada audiens, dengan menempatkan titik penjualan utama dalam paragraph awal.
c.    Meningkatkan Hasrat, dengan mengungkapakan manfaat utama bagi pembaca dalam kata-kata atau gambar, grafik atau bagan yang lebih menarik.
d.   Memotivasi tindakan, dengan memilih media penyampaian surat penjualan kepada pembaca yang memungkinkan mereka memberikan tanggapan atas surat tersebut.

3.      Perencanaan Pesan-Pesan Permohonan Bantuan Dana
Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan surat permohonan bantuan dana, yaitu:
a.       Anda harus mampu menjelaskan kebutuhan secara spesifik.
b.      Tunjukkan kepada pembaca betapa pentingnya donasi yang anda sumbangkan kepada pihak lain.
c.       Kemukakan secara jelas berapa jumlah donasi yang dibutuhkan.
d.      Jelaskan manfaat atau kegunaan donasi yang diberikan kepada pembaca.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar