PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS
Definisi Pengambilan Keputusan Taktis
Pengambilan keputusan taktis (tactical decision making)
terdiri dari pemilihan di antara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung
atau terbatas yang dapat dilihat. Menerima pesanan khusus dengan harga yang
lebih rendah dari harga jual normal untuk memanfaatkan kapasitas mengaggur dan
meningkatkan laba tahun ini merupakan suatu contoh. Jadi, beberapa keputusan
taktis cenderung bersifat jangka pendek seringkali mengandung konsekuensi jangka
panjang. Mari kita pertimbangkan contoh kedua. Misalkan suatu perusaahaan
sedang mempertimbangkan untuk memproduksi suatu komponen daripada membelinya
dari para pemasok. Tujuannya adalah untuk menekan biaya pembuatan produk utama
dengan segera. Namun keputusan taktis ini merupakan sebagian kecil dari
keseluruhan strategi perusahaan dalam meraih keunggunlan biaya. Jadi, keputusan
taktis seringkali berupa tindakan berskalakecil yang bermanfaat untuk tujuan
jangka panjang.
Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis
(strategic decision making) adalah untuk memilih strategi alternatif sehingga
keunggulan kompetitif jangka panjang dapat tercapai. Pengambilan keputusan
taktis harus mendukung tujuan keseluruhan ini, meskipun tujuan langsungnya berjangka
pendek (menerima satu pesanan khusus untuk meningkatkan laba) atau berskala
kecil (memproduksi sendiri daripada membeli komponen). Jadi, pengambilan
keputusan taktis yang tepat berarti bahwa keputusan yang dibuat mencapai tidak
hanya tujuan terbatas tetapi juga berguna untuk jangka panjang. Sesungguhnya,
tidak ada keputusan taktis yang harus dibuat apabila keputusan tersebut tidak
mendukung sasaran strategis perusahaan secara keseluruhan. Suatu contoh jelas
dari perusahaan yang membuat keputusan taktis yang sesuai dengan tujuan
strategisnya adalah Hyaat Hotel Corporation. Pada awal tahun 1990-an, biaya
yang tinggi telah menggangu sejumlah kontrak manajemen Hyatt. Karena itu, perlu
mengurangi struktur biaya dengan segera. Namun, Hyaat hanya memangkas biaya
yang tidak terlalu menjadi perhatian para tamu (misalnya, layanan kamar tidur,
dimana penutup tempat tidur diturunkan pada malam hari, dan sebutir permen
ditaruh di atas bantal). Pelayanan yang menjadi perhatian para tamu bisnis
diperluas (misalnya, menyediakan mesin faksimil dalam kamar).
Model Pengambilan Keputusan Taktis
Bagaimana perusahaan membuat keputusan taktis yang baik?
Kita dapat menguraikan pendekatan umum bagi pengambilan keputusan taktis.
Keenam langkah menggambarkan proses pengambilan keputusan yang direkomendasi
adalah sebagai berikut:
- Kenali dan tetapkan masalah
- Identifikasi setiap alternatif sebagai solusi yang layak atas masalah tersebut; eliminasi alternatif yang secara nyata tidak layak.
- Identifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang layak. Klasifikasilah biaya dan manfaat sebagai relevan atau tidak relevan serta eliminasilah biaya dan manfaat yang tidak relevan dari pertimbangan.v
- Hitunglah total biaya dan manfaat relevan masing-masing alternatif.
- Nilailah factor-faktor kualitatif.
- Tetapkan alternatif yang menawarkan manfaat terbesar.
Keenam langkah ini mendefinisikan model pengambilan
keputusan sederhana. Model keputusan (decision making) adalah serangkaian
prosedur yang, bila diikuti, akan membawa kepada suatu keputusan. Tabel di
bawah menggambarkan urutan dari keenam langkah-langkah tersebut dari Model
Pengambilan Keputusan Taktis dengan mengambil kasus Masalah Ruangan
Langkah 1 Menetapkan Masalah
Langkah pertama adalah mengenai dan menetapkan masalah yang spesifik. Misalnya, semua anggota tim manajemen Tidwell mengakui kebutuhan tambahan ruangan untuk gudang, kantor, dan produksi cetakan plastic. Luas ruangan yang dibutuhkan, alasan kebutuhan, dan bagaimana tambahan ruangan itu akan dimanfaatkan merupakan dimensi penting dari masalah tersebut. Namun, masalah utamanya adalah bagaimana memperoleh tambahan ruangan tersebut.
Langkah 2 Mengidentifikasi Alternatif
Langkah kedua adalah membuat daftar dan mempertimbangkan solusi yang layak.Tidwell Products mengidentifikasi solusi berikut:
- Membangun fasilitas sendiri dengan kapasitas yang cukup untuk mengatasi kebutuhan saat ini dan yang dapat diperkirakan.
- Melease fasilitas yang lebih besar dan mensublease fasilitasnya saat ini.
- Melease fasilitas tambahan yang mirip dengan yang ada saat ini.
- Melease gedung tambahan yang akan dimanfaatkan sebagai gudang, yang dengan demikian menyediakan ruangan untuk ekspansi produksi
- Membeli tangkai dan paking secara eksternal serta memanfaatkan ruangan yang tersedia (yang sebelumnya digunakan untuk memproduksi kedua komponen tersebut) untuk mengatasi masalah ruangan.
Sebagai bagian dari langkah-langkah di atas, perusahaan harus mengeliminasi alternatif-alternatif yang tidak layak. Alternative pertama dieliminasi karena mengandung banyak risiko bagi perusahaan. Alternative kedua ditolak karena mensubleasekan fasilitas bukanlah pilihan yang dapat dijalankan. Alternatif ketiga dieliminasi karena terlalu jauh untuk mengatasi masalah ruangan dan barangkali sangat mahal. Alternative keempat dan kelima adalah layak; keduanya berada dalam garis kendala biaya dan risiko serta menyediakan kebutuhan ruangan bagi perusahaan. Perhatikan bahwa manajemen mengaitkan keputusan taktis (mendapatkan tambahan ruangan) terhadap strategi pertumbuhan keseluruhan perusahaan dengan menolak alternative yang mengandung banyak risiko pada tahapan perkembangan perusahaan saat ini.
Langkah
3: Mengidentifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternative
yang layak.
Pada langkah 3, biaya dan manfaat yang berkaitan dengan
setiap alternative yang layak diidentifikasikan. Pada tahap ini, berbagai biaya
yang benar-benar tidak relevan dapat dieliminasi dari pertimbangan. Akuntan
manajemen bertanggung jawab atas pengumpulan data yang diperlukan.
Anggaplah perusahaan menetapkan bahwa biaya pembuatan
tangkai dan paking mencakup berikut ini:
Bahan
baku langsung $130.000
Tenaga
kerja
langsung
150.000
Overhead
variable
65.000
Total biaya produksi variable $345.000
Selain itu gudang harus dilease untuk mengatasi masalah ruangan apabila perusahaan meneruskan produksi tangkai dan paking secara internal. Gudang yang sesuai telah ditemukan lease sebesar $135.000 per tahun. Alternative kedua adalah membeli tangkai dan paking secara eksternal serta memanfaatkan ruangan produksi yang telah dikosongkan. Pemasok luar telah menawaran untuk memasok produk secukupnya kira-kira $460.000 per tahun.
Perlu dijelaskan di sini bahwa ketika pola arus kas menjadi semakin rumit pada alternative yang bersaing, maka semakin sulit menghasilkan aliran arus kas yang sama bagi masing-masing alternative. Dalam keadaan demikian, prosedur yang lebih canggih sebaiknya digunakan pada saat melakukan analisis
.
Langkah 4: Menghitung total biaya dan manfaat yang relevan untuk setiap alternative yang layak.
Langkah 4: Menghitung total biaya dan manfaat yang relevan untuk setiap alternative yang layak.
Kita sekarang tahu bahwa alternative 4, yaitu terus
memproduksi secara internal dan melease ruangan tambahan, membutuhkan biaya
sebesar $480.000 sementara alternative 5, yaitu membeli dari luar dan
memanfaatkan ruangan sendiri, membutuhkan biaya sebesar $460.00.
Perbandingannya adalah sebagai berikut:
Langkah 5: Menilai Faktor-faktor Kualitatif
Meskipun biaya dan pendapatan yang berhubungan dengan
alternative adalah penting, namun keduanya belum mampu menjelaskan secara
keseluruhan. Faktor-faktor kualitatif dapat secara nyata mempengaruhi keputusan
manajer. Faktor-faktor kualitatif merupakan factor yang sulit dinyatakan dalam
angka. Sebagai contoh, dalam keputusan memproduksi atau membeli yang dihadapi
Tidwel Product, Leo Tidwell kemungkinan besar akan lebih memperhatikan
pertimbangan kualitatif seperti mutu tangkai dan paking yang dibeli secara
eksternal, kehandalan sumber pasokan, ekspektasi, stabilitas harga selama
beberapa tahun berikutnya, hubungan ketenagakerjaan, citra masyarakat, dan
seterusnya. Untuk mengilustrasikan dampak factor-faktor kualitatif yang mungkin
terjadi dalam keputusan memproduksi atau membeli, pertimbangkan dua factor yang
pertama tersebut, yaitu mutu dan kehandalan pasokan.
Apabila mutu tangkai dan paking yang dibeli secara eksternal
lebih rendah dari yang diproduksi secara internal, maka keunggulan kuantitatif
dari membeli mungkin lebih bersifat semu. Penggunaan bahan bermutu lebih rendah
barangkali menurunkan mutu potensiometer, sehingga merusak penjualan. Karena
itu, Tidwell Products memilih untuk terus memproduksi komponen secara internal.
Demikian juga, apabila sumber pasokan tidak bisa diandalkan,
maka skedul produksi dapat terputus, dan pesanan pelanggan terlambat tiba di
tempat. Factor-faktor seperti ini dapat meningkatkan biaya tenaga kerja dan
overhead serta menggangu penjualan. Sekai lagi, bergantung pada penerimaan
trade off, Tidwell Products mungkin memutuskan bahwa memproduksi komponen
secara internal adalah lebih baik daripada membelinya, bahkan ketika analisis
biaya yang relevan menunjukkan keunggulan pada pembelian.
Bagaimana faktor-faktor kualitatif harus ditangani dalam
proses pengambilan keputusan? Pertama, factor-faktor tersebut harus
diidentifikasi. Kedua, pengambil keputusan harus berusaha mengkuantifikasinya.
Seringkali, factor-faktor kualitatif benar-benar lebih sulit dikuantifikasi
sebagai jumlah hari keterlambatan pasokan dikalikan dengan biaya tenaga kerja
ketika mesin berhenti di pabrik Tidwell. Akhirnya, factor-faktor kualitatif
yang sesungguhnya, seperti dampak keterlambatan pesanan terhadap hubungan
pelanggan, harus dipertimbangkan pada tahap akhir model pengambilan
keputusan-pemilihan alternative dengan manfaat keseluruhan terbesar.
Langkah
6 Membuat Keputusan
Segera setelah semua biaya dan manfaat yang relevan untuk
setiap alternative selesai dinilai, dan factor-faktor kualitatif
dipertimbangkan, keputusan dapat dibuat. Apa keputusan Leo bagi Tidwell
Products? Berdasarkan selisih biaya dari kedua alternative yang relative kecil,
dan beban Tidwell Products dalam menjamin mutu serta kapasitas penuh, maka
diputuskan untuk membuat tangkai dan pangkai secara internal serta melease
gudang.
Definisi Biaya Relevan
Biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada masing-masing
alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan, karena itu, hanya
biaya masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan.
Ø Ilustrasi biaya relevan. Meskipun biaya masa lalu tidak
pernah menjadi biaya relevan, biaya-biaya tersebut sering kali digunakan untuk
memprediksi jumlah biaya masa depan.
Ø Ilustrasi biaya masa lalu yang tidak relevan. Penyusutan
mencerminkan suatu alokasi biaya yang telah dikeluarkan. Penyusutan adalah
biaya tertanam, yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh tindakan apapun
di masa depan. Biaya tertanam adalah biaya masa lalu. Biaya-biaya tersebut akan
selalu sama pada setiap alternatif dan, karena itu, tidak relevan.
Ø Ilustrasi biaya masa depan yang tidak relevan. Pentingnya
pengidentifikasian alokasi biaya tetap umum yang secara tepat dapat
diklasifikasikan sebagai tidak relevan karena setiap pilihan biasanya tidak
memengaruhi tingkat biaya. Pengaruh satu-satunya adalah relokasi biaya tetap
umum tersebut ke objek atau segmen yang biayanya lebih sedikit.
Etika Dalam Pengambilan Keputusan Taktis
Dalam pengambilan keputusan taktis, masalah etika selalu berkaitan dengan cara
keputusan diimplementasikan, dan kemungkinan pengorbanan sasaran jangka panjang
untuk hasil jangka pendek. Biaya relevan berguna dalam pengambilan keputusan taktis
- keputusan yang memiliki gambaran langsung atau sasaran terbatas dalam
pikiran. Namun, pengambilan keputusan harus selalu mempertahankan kerangka
kerja etis. Pencapaian sasaran adalah penting, tetapi bagaimana cara
mencapainya adalah hal yang lebih penting. Namun, beberapa masalah etika dapat
dihindari hanya dengan menggunakan akal sehat dan tidak memfokuskan semata-mata
pada jangka pendek atau beban jangka panjang.
Relevansi,
Perilaku Biaya dan Model Penggunaan Sumber Daya Aktivitas
Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan pentingnya biaya relevan
versus biaya tetap. Biasanya, biaya variabel adalah relevan sementara biaya
tetap tidak. Namun, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC) memungkinkan
kita bergerak lebih jauh ketika mempertimbangkan biaya variabel yang
berhubungan dengan penggerak biaya berdasarkan unit dan nonunit. Kuncinya
adalah bahwa perubahan pada penawaran dan permintaan sumber daya aktivitas
harus dipertimbangkan ketika menilai relevansi.
·
Sumber
Daya Fleksibel
Untuk kategori sumber daya ini jika permintaan akan suatu aktivitas berubah di
antara alternatif maka belanja sumber daya akan berubah dan biaya aktivitas
tersebut adalah relevan untuk keputusan yang dimaksud. Jenis pengeluaran atau
belanja sumber daya ini biasanya disebut biaya variabel. Kuncinya adalah bahwa
sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan sama dengan jumlah sumber daya yang
ditawarkan.
·
Sumber
Daya Terikat
Sumber daya terikat dibeli sebelum digunakan. Oleh karena itu, mungkin ada
kapasitas yang tidak digunakan yang akan memengaruhi pembuatan keputusan
taktis.
Ø Sumber daya terikat untuk jangka pendek. Sumber daya yang
diperoleh sebelum penggunan melalui kontrak implisit biasanya diperoleh dalam
jumlah kasar. Kategori ini sering kali menggambarkan pengeluaran atau belanja
sumber daya yang berkaitan dengan penggajian organisasi dan tenaga kerja yang
dibayar per jam. Perubahan pengeluaran atau belanja sumber daya dapat terjadi
dalam dua cara : (1) permintaan sumber daya melebihi penawaran, dan (2)
permintaan sumberdaya turun secara permanen dan penawaran melebihi permintaan
sehingga kapasitas aktivitas berkurang.
Ø Sumber daya terikat untuk beberapa periode. Pengeluaran
sumber daya periodik, seperti menyewa, pada dasarnya tidak tergantung pada
penggunaan sumber daya. Untuk kategori sumber daya untuk beberapa periode,
perubahan permintaan aktivitas di antara alternatif agaknya jarang memengaruhi
pengeluaran atau belanja sumber daya, dan karena itu tidak relevan bagi
pengambilan keputusan taktis.
Kategori
sumber daya
|
Hub.
Permintaan Penawaran
|
Relevansi
|
Sumber daya fleksibel
|
Penawaran = Permintaan
|
|
|
a. Permintaan berubah
|
a.
Relevan
|
|
b. Permintaan tetap
|
b.
Tidak relevan
|
|
|
|
Sumber daya diperoleh
|
Penawaran – permintaan = Kapasitas tidak
terpakai
|
|
Dimuka (jangka pendek)
|
a. Kenaikan Permintaan < kapasitas
tidak terpakai
|
a.
Tidak relevan
|
|
b. Kenaikan Permintaan > kapasitas
tidak terpakai
|
b.
Relevan
|
|
c. Kenaikan Permintaan (Permanen)
|
|
|
1. Kapasitas aktivitas
berkurang
|
1.
Relevan
|
|
2. Kapasitas aktivitas tidak
berubah
|
2.
Tidak relevan
|
|
|
|
Sumber daya diperoleh
|
Penawaran – permintaan = Kapasitas tidak
terpakai
|
|
Dimuka (kapasitas untuk
|
a. Kenaikan Permintaan < kapasitas
tidak terpakai
|
a.
Tidak relevan
|
Beberapa periode)
|
b. Kenaikan Permintaan > kapasitas
tidak terpakai
|
b.
Keputusan modal
|
|
c. Penurunan Permintaan (Permanen)
|
c.
Tidak relevan
|
Model
Penggunaan Sumber Daya Aktivitas dan Penilaian Relevansi
Contoh Aplikasi
Biaya Relevan
- Keputusan Membuat Atau Membeli
Sesungguhnya, manajemen secara berkala harus mengevaluasi keputusan masa lalu
yang berkaitan dengan produksi. Kondisi-kondisi yang menjadi dasar pembuatan
keputusan sebelumnya mungkin tidak berubah dan, akibatnya, pendekatan yang
berbeda mungkin diperlukan. Tentu saja, evaluasi periodik bukanlah satu-satunya
sumber dari keputusan membuat atau membeli ini.
Contoh:
Swansey Company saat ini memproduksi
komponen elektronik yang digunakan pada salah satu printernya. Dalam setahun
swasey akan mengganti produksi untuk jenis lain dan komponen elektronik
tersebut tidak digunakan. Namun untuk tahun yang akan datang Swasey harus
memproduksi 10.000 komponen untuk mendukung kebutuhan produksi printer lama. Swasey telah dihubungi oleh pemasok potensial komponen
tersebut yang akan membuat komponen utk Swasey dengan harga $ 4,75 perunit.
Tawaran tersebut sangat menarik karena biaya manufaktur penuh perunit adalah $
8,20 . Apakah Swasey akan membeli atau
memproduksi komponen tersebut?
Yang harus dilakukan adalah :
Mengidentifikasi biaya relevan,
menjumlahkannya dan menetapkan pilihan (dengan asumsi tidak ada masalah
kualitatif).
Menentukan
biaya penyerapan penuh (Full Absorption)
Keterangan
|
Total Biaya
|
Biaya Per
unit
|
Sewa
Peralatan
Penyusutan
Perlatan
Bahan Baku
Langsung
Tenaga Kerja
Langsung
Overhead
variabel
Overhead
tetap umum
Total
|
$ 12.000
2.000
10.000
20.000
8.000
30.000
82.000
|
$ 1,20
0,20
1,00
2,00
0,80
3,00
8,20
|
• Bahan
Baku yang dibeli cukup untuk membuat 5.000 komponen
• Beban
Overhead variabel komponen elektronik sebesar $ 0,40 per tenaga kerja langsung.
• Overhead
tetap utk umum pabrik $ 1.000.000. yang dibebankan ke produk berasarkan luas
ruang yang dapat digunakan setiap produk.
• Fasilitas
pabrik untuk komponen seluas 6.000 dari 200.000 kaki persegi. Maka $30.000 dari
overhead umum dialokasikan untuk komponen elektronik (0,03 x 1.000.000).
• Tenaga
kerja paruh waktu $ 8,500
Daftar
total biaya relevan masing-masing alternatif
adalah
Uraian
|
ALTERNATIF
|
Perbedaan
biaya
|
|
Membuat
|
Membeli
|
||
Sewa Peralatah
Bahan Baku
Langsung
Tenaga Kerja
Langsung
Overhead
Variabel
Biaya
Pembelian
Tenaga Kerja
Paruh Waktu
Total Biaya
relevan
|
12.000
5.000
20.000
8.000
-
- .
$45.000
|
-
-
-
-
47,500
8,500 .
56.000
|
12.000
5.000
20.000
8.000
(47.500)
(8,500) .
(11.000)
|
Dari analisis diatas terlihat membuat komponen sendiri adalah ($11.000
lebih murah daripada membeli, maka tawaran dari pemasok harus ditolak). Biaya
nya adalah $4,50 ($45.000/10.000) untuk alternative membuat sendiri dan $5,60 ($56.000/10.000)
untuk alternative membeli.
- Keputusan Meneruskan Atau Menghentikan
Laporan segmen yang disusun atas dasar perhitungan biaya variabel menyediakan
informasi yang berharga bagi keputusan meneruskan atau menghentikan ini. Margin
kontribusi segmen dan margin segmennya sendiri bermanfaat dalam mengevaluasi
kinerja segmen. Namun, sementara laporan segmen menyediakan informasi berharga
untuk keputusan meneruskan atau menghentikan, perhitungan biaya relevan menggambarkan bagaimana
informasi tersebut harus digunakan agar sampai pada suatu keputusan.
Ø Meneruskan atau menghentikan dengan berbagai pengaruh
komplementer.
Ø Meneruskan atau menghentikan dengan penggunaan alternatif
fasilitas. Contoh Norton Materials mengilustrasikan proses pengambilan
keputusan taktis. Pertama, masalahnya diidentifikasi dan didefinisikan.
Kemudian, solusi yang mungkin didaftar dan solusi yang tidak layak dieliminasi.
Analisis awal, yang memfokuskan pada dua alternatif yang layak, menghasilkan
keputusan tentatif untuk menghapus lini produk. Sebelum keputusan tersebut
diimplementasikan, manajer memperkenalkan dengan alternatif ketiga yang juga
layak, yang membutuhkan analisis tambahan.
Contoh:
Norton
Material Inc memproduksi balok beton, bata dan genteng. Laporan laba rugi tahun
2011 adalah sbb:
Uraian
|
Balok
|
Bata
|
Genteng
|
Total
|
Penjualan
Dikurangi :
Beban
Variabel
Margin
Kontribusi
Dikurangi :
Beban Tetap
Langsung :
Beban Iklan
Beban Gaji
Penyusutan
Total
Margin Segmen
Dikurangi:
Beban Tetap
Umum
Laba Operasi
|
$500
250
250
$10
37
53
$100
150
|
800
480
320
10
40
40
90
230
|
150
140
10
10
35
10
55
(45)
|
1.450
870
580
30
112
103
245
335
125
210
|
Dampak komplementer meneruskan atau
menghentikan
• Penghapusan lini genteng akan menurunkan penjualan balok
sebesar 10 persen dan bata sebesar 8
persen. Hal ini menunjukkan pelanggan akan membeli genteng ketika mereka
membeli balok atau bata. Perhitungannya dengan mengeluarkan biaya penyusutan
dan biaya tetap umu karena dianggap tidak relevan. Karena perusahaan selalu
merugi dan tidak ada harapan ada perbaikan kinerja laba khusunya lini genteng.
maka manajer (Tom) memutuskan untuk
menghentikan lini genteng. Menurut Tom margin kontribusi akan turun $10,000 tapi
perusahaan bisa menghemat $ 45,000 dengan meniadakan pengawas lini dan anggaran
iklan. (Biaya 10.000 tidak relevan karena merupakan alokasi biaya tertanam,
sehingga menghapus lini genteng akan memberikan keuntungan $ 35.000.
PERHITUNGANNYA:
Penghapusan lini produk akan mengurangi Total
penjualan $ 264.000 terdiri dari :
Balok
: (0,10 x 500.000) =$50.000
Bata : (0,80 x 800.000) = $80.000
Genteng
: 150.000
Beban
Variabel akan berkurang:
Balok
: (0,10 x 250,000)=$ 25,000
Bata
: (0,08 x 480,000)= 38,400
Genteng
= 140.000
Jumlahnya
: 203,400
Jadi
margin kontribusi akan berkurang sebesar:
($264,000-$203,400)
= 60,600.
Karena
penghapusan genteng hanya menghemat $45,000 pada biaya penyeliaan dan iklan
maka pengaruh bersihnya adalah kerugian sebesar $15.600 ($45.000-$60.600).
Uraian
|
Meneruskan
|
Menghentikan
|
Perbedaan Jumlah
jika meneruskan
|
Penjualan
Dikurang: Biaya Variabel
Margin Kontribusi
Dikurangi: Iklan
Biaya Pengawasan
Total
|
1.450
870
580
(30)
(112)
438
|
1.186,0
666,6
519,4
(20,0)
(77,0)
422,4
|
264,0
203,4
60, 6
(10,0)
(35,0)
$15,6
|
IKHTISARNYA
ADALAH:
Kesimpulan:
Berdasarkan
ikhitisar diatas terlihat Tom sebaiknya meneruskan lini genteng atau meneruskan
lini genteng lebih baik dari pada menghentikannya sehingga phk terhadap karyawan
tidka terjadi.
Meneruskan
atau menghentikan dengan penggunaan alternative dari fasilitas
Manajer mempertimbangkan untuk mengganti
lin genteng dengan tegel karena pesaingan tegel tidak setajam genteng. Berikut
perkiraan laporan keuangan untuk tegel:
Penjualan $100
Dikurangi: Beban Variabel 40
Margin Kontribusi 60
Dikurangi beban tetap langsung 55
Magring segmen 5
Permasalahannya:
Manajer
dihadapkan dengan alternatif ke 3 mengganti genteng dengan tegel, Haruskah lini
genteng dipertahankan atau dihentikan dan diganti dengan lini baru , tegel?
Solusi:
Jika menghapus lini genteng akan mengurangi
margin kontriusi $ 60,600. Memproduksi tegel akan menghasilkan tambahan $60,000
pada margin kntribusi sesuai estimasi.
Lalu menghapus lini genteng dan mengganti
dengan tegel menyebabkan penurunan bersih sebesa $600 pada total margin
kontribusi ($60.600-$60.000).
Ikhtisarnya sebagai berikut:
Uraian
|
Meneruskan
|
Menghentikan
|
Perbedaan
Jumlah
jika
meneruskan
|
Penjualan
Dikurang:
Biaya Variabel
Margin Kontribusi
|
1.450
870
580
|
1.186,0 a
666,6 b
519,4
|
164,0
163
0,6
|
- $1,450 – $150 - $5 - $64 + $100
- $ 870 - $140 - $25 -$38,4 + $40
- Keputusan Pesanan Khusus
Harga penawaran dapat berbeda untuk pelanggan dari pasar yang sama, dan perusahaan
sering kali mendapat kesempatan untuk mempertimbangkan pesanan khusus dari
calon pelanggan dalam pasar yang dilayani dengan cara yang tidak seperti
biasanya. Keputusan pesanan khusus berfokus pada pertanyaan : apakah pesanan
harga khusus harus diterima atau ditolak. Pesanan-pesanan seperti ini sering
menarik, khususnya ketika perusahaan sedang beroperasi di bawah kapasitas
produktif maksimumnya.
Misalkan sebuah perusahaan es krim sedang beroperasi pada tingkat 80 persen
dari kapasitas produktifnya. Perusahaan tersebut memiliki kapasitas 20 juta
unit galon ukuran setengah. Perusahaan hanya memproduksi es krim premium. Total
biaya yang berkaitan dengan pembuatan dan penjualan 16 juta unit adalah sebagai
berikut (dalam ribuan dolar):
Sebuah distributor es krim dari wilayah lain yang biasanya tidak dilayani oleh
perusahaan menawarkan pembelian 2 juta unit dengan harga $1,55 per unit. Asalkan Distributor tersebut akan menggunakan label mereknya sendiri. Distributor
juga setuju untuk membayar biaya transportasi. Karena distributor berhubungan
langsung ke perusahaan, maka tidak ada komisi penjualan. Sebagai manajer
perusahaan es krim tersebut, apakah Anda akan menerima pesanan ini atau menolaknya?
Penawaran harga sebesar $1,55 ini berada di bawah harga jual normal sebesar $2,00; kenyataannya, harga tersebut bahkan berada di bawah total biaya per unit. Walaupun demikian, menerima pesanan tersebut mungkin menguntungkan. Perusahaan memiliki kapasitas menganggur, dan pesanan tersebut tidak akan mengganti unit-unit lain yang sedang diproduksi untuk dijual dengan harga normal. Selain itu, banyak dari biaya tersebut yang tidak relevan; biaya tetap akan selalu muncul tanpa memperhatikan apakah pesanan diterima atau ditolak.
Apabila pesanan tersebut diterima, manfaat sebesar $1,55 per unit akan direalisasikan. Namun, seluruh biaya variabel kecuali untuk distribusi ($0,03) dan komisi ($0,02) juga akan terjadi, yang menghasilkan biaya $1,45 per unit. Manfaat bersihnya adalah $0,10 ($1,55 - $1,45) per unit. Analisis biaya relevan dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
Penawaran harga sebesar $1,55 ini berada di bawah harga jual normal sebesar $2,00; kenyataannya, harga tersebut bahkan berada di bawah total biaya per unit. Walaupun demikian, menerima pesanan tersebut mungkin menguntungkan. Perusahaan memiliki kapasitas menganggur, dan pesanan tersebut tidak akan mengganti unit-unit lain yang sedang diproduksi untuk dijual dengan harga normal. Selain itu, banyak dari biaya tersebut yang tidak relevan; biaya tetap akan selalu muncul tanpa memperhatikan apakah pesanan diterima atau ditolak.
Apabila pesanan tersebut diterima, manfaat sebesar $1,55 per unit akan direalisasikan. Namun, seluruh biaya variabel kecuali untuk distribusi ($0,03) dan komisi ($0,02) juga akan terjadi, yang menghasilkan biaya $1,45 per unit. Manfaat bersihnya adalah $0,10 ($1,55 - $1,45) per unit. Analisis biaya relevan dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
Kita melihat bahwa untuk perusahaan ini, menerima pesanan khusus akan menaikkan laba sebesar $200.000 ($0,10 x 2.000.000)
- Keputusan Menjual Atau Memproses Lebih Lanjut
Produk gabungan memiliki proses yang umum dan biaya produksi sampai pada titik
pemisahan. Pada titik tersebut, kedua produk dapat dibedakan. Sering kali
produk gabungan dijual pada titik pemisahan. Kadangkala lebih menguntungkan
memproses lebih lanjut suatu produk gabungan, setelah titik pemisahan, sebelum
menjualnya. Penentuan apakah akan menjual atau memproses lebih lanjut merupakan
suatu keputusan penting yang harus dibuat oleh para manajer.
Contoh : Mineral
tertentu mengandung tembaga dan emas, biji besih harus diolah dan dihancurkan
sebelum tembaga dan emas dipisah. Saat
pemisahan ini disebut titik pemisahan (Split of point). Biaya
penambangan, penghancuran dan pengolahan berlaku untuk ke dua produk. Appletime
Corporation, spesialis usaha penanaman apel.
Ø Sepetak lahan menghasilkan 1 ton apel. Apel tsb
harus disortir dan lain-lain. Biaya prosesnya adalah $ 300 perton pertahun.
Ø Apel disortir jadi jenis A, B dan C
Jenis A = 800 pon
Jenis B = 600 pon (dibungkus
kantong)
Jenis
C = 600 Pon (dibuat saus apel 16 ons)
Harga Jual per
pon:
Jenis A = $0,40 per pon
Jenis B = $ 1,3 perkantong
Jenis C = $ 0,75 per kaleng.
Biaya pemrosesan
$ 0,10 per pon apel
Output akhir =
500 kaleng.
Karena terdapat
600 pon aple jenis B pada titik pemisahan, apletime akan menjual 120 kantorng
ukuran 5 pon dengan harga perunit bersih $ 1,25 ($1,30-$0,05). Sehingga total
pendapatan bersih pada titik pemisahan adalah $150 (1,25 x120).
•
Jika apel
diproses jadi isi pai apel, maka total pendapatan adalah pendapatan adalah $450
(0,90 x 500).
•
Maka pendapatan
dari proses lebih lanjut adalah $300 ($450x$150).
•
Biaya tambahan
adalah $120 (0,20 x 600 pon)
•
Karena pendapatan
naik $ 300 dan biaya naik $120 maka manfaat bersih dari pemrosesn lebih lanjut adalah $180
KEPUTUSANNYA:
•
APPLE TIME AKAN
MEMPROSES APEL JENIS B MENJADI ISI PAI APEL.
Ikhtisarnya
adalah:
Keterangan
|
Memproses
lebih lanjut
|
Menjual
|
Perbedaan
jumlah
jika proses
lebih lanjut
|
Pendapatan
Biaya
Pemrosesan
Total
|
$450
120
$330
|
$150
-
150
|
$300
120
180
|
Keputusan Bauran
Produk
Setiap bauran produk mencerminkan suatu alternatif yang mengandung tingkat laba
terkait. Seorang manajer harus memilih alternative yang akan memaksimalkan
total laba. Karena biaya tetap akan sama pada semua bauran yang mungkin, dank
arena itu, tidak relevan bagi keputusan. Jadi, seorang manajer perlu memilih
alternative yang memaksimalkan total margin kontribusi.
Sayangnya, setiap perusahaan selalu menghadapi sumber daya dan permintaan yang
terbatas. Keterbatasan ini disebut kendala. Seorang manajer harus memilih
bauran optimal dengan berbagai kendala yang terdapat pada perusahaan.
ü Sumber Daya Dengan Satu Kendala
Margin kontribusi per unit dari setiap produk bukan merupakan masalah penting.
Margin kontribusi per unit dari sumber daya yang langka adalah faktor yang
menentukan. Produk yang menghasilkan margin kontribusi tertinggi per jam mesin
harus dipilih.
ü Sumber Daya Dengan Banyak Kendala
Semua organisasi akan menghadapi banyak kendala : keterbatasan bahan baku,
keterbatasan input tenaga kerja keterbatasan permintaan akan setiap produk, dan
seterusnya. Solusi dari maslah bauran produk dengan banyak kendala jauh lebih
rumit dan mensyaratkan penggunaan teknik matematika khusus yang dikenal sebagai
pemograman linier.
Penetapan Harga
·
Penetapan
Harga Berdasarkan Biaya
Permintaan adalah salah satu sisi dari persamaan penetapan harga, sementara penawaran
adalah sisi lainnya. Karena pendapatan harus menutup biaya perusahaan untuk
menghasilkan laba, maka banyak perusahaan terlebih dulu menetapkan biaya dalam
menetukan harga. Mereka menghitung biaya produk dan menambah laba yang
diinginkan. Pendekatan ini tidak berbelit-belit. Biasanya sebagian merupakan
biaya dasar dan markup. Markup adalah presentase yang dibebankan kepad biaya
dasar; termasuk di antaranya adalah laba yang diinginkan dan setiap biaya yang
tidak termasuk dalam biaya dasar. Keunggulan utama dari penetapan harga markup
adalah bahwa markup standar mudah digunakan.
·
Perhitungan
Biaya Target Dan Penetapan Harga
Perhitungan biaya target adalah suatu metode penentuan biaya produk atau jasa
berdasarkan harga yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan. Ini juga sering
disebut sebagai perhitungan biaya berdasarkan harga. Perhitungan biaya target
merupakan metode pengerjaan terbalik dari harga untuk menentukan biaya.
Perhitungan biaya target melibatkan jauh lebih banyak kerja pendahuluan daripada
penetapan harga berdasarkan biaya. Perhitungan biaya target dapat digunakan
paling efektif pada tahap desain dan pengembangan siklus hidup produk. Pada
tahap tersebut, keunggulan produk serta biayanya masih cukup mudah disesuaikan.
·
Aspek
Hukum Dari Penetapan Harga
Pelanggan dan biaya merupakan penentu ekonomi yang penting pada harga.
Prinsip dasar di balik banyaknya peraturan tentang penetapan harga adalah bahwa
persaingan itu baik, dan harus didorong.
ü Penetapan harga predator. Praktik pengaturan harga yang
lebih rendah dari biaya dengan tujuan merugikan pesaing dan mengeliminasi
persaingan disebut harga predator. Kunci aspek hukumnya adalah bahwa harga di
bawah biaya ditunjukan untuk menyingkirkan pesaing. Harga predator dalam pasar
internasional disebut dumping, dan ini terjadi ketika perusahaan menjual
produknya di Negara lain dengan harga di bawah biaya.
ü Diskriminasi harga. Diskriminasi harga adalah pengenaan
harga yang berbeda kepada beberapa pelanggan atas produk-produk yang pada
dasarnya sama. Kuncinya adalah bahwa hanya produsen atau pemasoklah yang
dijangkau oleh undang-undang yang dinyatakan oleh Robinson-Patman Act. Hal yang
terpenting, Robinson-Patman Act memungkinkan diskriminasi harga pada kondisi
tertentu : (1) jika kondisi persaingan memang menuntut demikian, dan (2) jika
biaya memungkinkan harga yang lebih rendah.
·
Keadilan
Dan Penetapan Harga
Eksploitasi harga dikatakan terjadi ketika perusahaan dengan kekuatan pasar
menghargai produknya “sangat tinggi”. Jika harga yang dikenakan hanya untuk
menutup biaya, maka eksploitasi harga tidak terjadi. Jadi perilaku yang tidak
etis dalam penetapan harga berkaitan dengan usaha mendapatkan keuntungan secara
tidak adil dari pelanggan.
Lampiran :
Pemrograman Linier
Pemrograman linier adalah metode untuk mencari solusi optimal dari berbagai
solusi yang layak. Teori pemrograman linier memperbolehkan diabaikannya banyak
solusi. Kecuali sejumlah solusi yang terbatas, semua solusi dieliminasi oleh
teori tersebut.
Semua kendala secara bersama-sama disebut sebagai seperangkat kendala.
Solusi yang layak adalah solusi yang memenuhi kendala yang terdapat dalam model
pemrograman linier. Kumpulan dari semua solusi yang layak ini disebut
seperangkat solusi yang layak. Solusi layak yang terbaik-solusi yang
memaksimalkan total margin kontribusi-disebut solusi optimal.
Empat langkah
untuk pemecahan masalah secara grafis adalah :
1.
Buat grafik setiap kendala.
2.
Identifikasi seperangkat solusi yang layak.
3.
Identifikasi semua nilai titik sudut dalam seperangkat solusi yang layak.
4.
Pilih titik sudut yang menghasilkan nilai terbesar untuk fungsi tujuan.
Seperangkat atau bidang solusi yang layak adalah titik potong dari bidang
yang layak dari setiap kendala. Alogaritma yang disebut metode simpleks dapat
digunakan untuk memecahkan masalah pemrograman linier yang lebih besar. Model
pemrograman linier merupakan alat yang penting dalam pengambilan keputusan
tentang bauran produk, meskipun model ini mensyaratkan pengambilan keputusan
manajerial independen yang sangat kecil. Keputusan bauran produk dibuat oleh
model pemrograman linier itu sendiri
DAFTAR
PUSTAKA
Hansen, Don R, Mowen, Maryanne M. (2011).
Managerial Accounting, Jakarta: Selemba Empat
MAKASIH KAK, SANGAT BERMANFAAT
BalasHapusterimakasih share materi nya...
BalasHapusTuhan memberkati