Minggu, 21 September 2014

PERILAKU KEORGANISASIAN- SAP 1



Variabel karakteristik individu yang perlu dipahami
Tiap individu memiliki perbedaan dalam merespon terhadap sesuatu maupun prilaku. Maka setiap pemimpin organisasi  penting sekali memahami karakteristik individu yang menjadi anggota organisasinya sehingga dapat dengan lebih mudah memprediksi prilaku mereka.
 Berbagai variabel karakteristik yang perlu dipahami antara lain karakteristik biografi/cirri-ciri biologis, kemampuan, kepribadian, dan pembelajaran/belajar
1. Karakteristik biografi/ciri-ciri biologis
·      Umur
Umur mempunyai hubungan positif dengan tingkat keluar masuknya pegawai, produktivitas dan kepuasan kerja.
·      Jenis kelamin
Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam produktivitas. Biasanya wanita memiliki tingkat kemangkiran lebih tinggi dari pria.
·      Status perkawinan
Hasil riset menunjukan bahwa pegawai berkeluarga absennya lebih rendah dan juga mengalami pergantian yang rendah serta cenderung lebih puas daripada yang belum berkeluarga.
·      Jumlah tanggungan
Jumlah anak yang dimiliki oleh perkerja berhubungan erat dengan tingkat absensi dan kepuasan kerja.
·      Masa kerja
Ada korelasi positif antara senioritas dengan produktifitas kerja dan kepuasan kerja. Sementara senioritas memiliki korelasi negative dengan tingkat kemangkiran dak korelasi pegawai.

2. Kemampuan
Kemampuan adalah suatu kapasitas yang dimiliki oleh seorang individuuntuk mengerjakan berbagai tugas suatu pekerjaan (Robbins, 2001). Ada dua jenis kemampuan yaitu:
1)    Kemampuan intelektual yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melakukan atau menjalankan kegiatan mental. Robbins (2001) mencatat 7 dimensi yang memebentuk kemampuan intelektual yaitu:
a.       Kecerdasan numeric
b.      Pemahaman verbal
c.       Kecepatan perceptual
d.      Penalaran induktif
e.       Visualisasi ruangan
f.       Ingatan
2).  Kemampuan fisik yaitu kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas yang menuntut daya stamina, kecekatan dan keterampilan.
Kemampuan intelektual berperan besar dalam pekerjaan yang rumit, sedangkan kemampian fisik hanya menguras kapabilitas fisik.

3. Kepribadian (traits)
Kepribadian adalah keseluruhan cara bagaimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain yang digambarkan dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan dilihatkan seseorang (Umar Nimran, 1999). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian seseorang oleh Robbins dikatakan ada 3 yaitu:
1). Keturunan. Bahwa kepribadian seseorang dibentuk karena factor orang tua.
2)    Lingkungan. Kepribadian seseorang banyak disumbang oleh lingkungannya seperti: budaya, norma keluarga, teman dan kelompok sosial lainnya.
3)    Factor yang lainnya adalah situasi.
Ciri-ciri kepribadian yang popular oleh Umar Nimran (1999) disebutkan antara lain: agresif, pemalu, pasrah, malas, setia, ambisus, setia, jujur.
Factor-faktor situasional yang mempengaruhi prilaku individu menurut Edward G. Samson dalam Jalaludin, 1985 merangkum factor situasioanl tersebut sebagai berikut:
a)     Aspek objektif dari lingkunan
·            Factor ekologi
·             Factor desain dan arsitektural
·            Factor temporal
·             Analisis suasana perilaku
·            Factor teknologis
·           Factor sosial ( struktur organisasi, sistem peranan, struktur kelompok, karakteristik populasi)
b)    Lingkungan psikososial seperti di persepsi kita
·            Iklim organisasi dan kelompok
·            Ethos dan iklim institusional dan kultiral
c)     Stimulus yang mendorong dan memperteguh prilaku
·            Orang lain
·             Situasi pendorong prilaku

 Lima besar dimensi kepribadian menurut Kreitner dan Kinicki (2003) yang berkorelasi positif dengan prestasi kerja pegawai yaitu:
a.       Wawasan ekstra
b.      Ramah
c.       Teliti
d.      Stabilitas
e.       Keterbukaan pada pengalaman
Atribut kepribadian yang mempengaruhi perilaku keorganisasian oleh Robbins (2001) adalah berikut:
1)      Sumber kendali, terdiri dari internal, eksternal dan machiavellianisme (fragmatis)
2)      Penghargaan diri
3)      Pemantauan diri
4)      Pengambilan resiko
5)      Tipe kepribadian
Sedangkan Holland dalam Haryono (2001) memformulasikan tipe-tipe kepribadian sebagai berikut:
1)      Tipe realistic
2)      Tipe investigative
3)      Tipe artistic
4)      Tipe sosial
5)      Tipe enterprising
6)      Tipe convensional

4.      Pembelajaran/belajar
Pembelajaran/belajar dalam perspektif prilaku keorganisasian adalah proses perubahan yang relative konstan dalam tingkah laku yang terjadi karena pengalaman atau pelatihan (robbins, 2001). Ada 3 teori yang disampaikan robbins untuk menjelaskan bagaimana orang mendapatkan pola-pola prilaku yaitu sebagai berikut:
1)     Pengondisian Klasik
Pengondisian dimana respon seseorang terhadap stimulus tak selalu menghasilkan sutau tanggapan tertentu.
2)     Pengkondisian Operan
Bahwa prilaku adalah fungsi dari akibat itu sendri. Orang belajar berprilaku dalam rangka mendapat sesuatu yang diinginkan / menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.
3)     Teori Pembelajaran Sosial
Orang dapat belajar langsung dari observasi atau pengamatan da pengalaman langsung.
4 proses untuk menentukan pengaruh suatu model pada seorang individu menurut Robbins (2001) yaitu:
a.       Proses perhatian
b.      Proses penahanan/ingatan
c.       Proses reproduksi motor
d.      Proses penguatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar