Penilaian Internal
Semua organisasi memiliki kekuatan dan
kelemahan dalam area fungsional bisnis dan tidak ada perusahaan yang sama
kuatnya atau lemahnya dalam semua area. Kekuatan/kelemahan internal digabungkan
dengan peluang/ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar
untuk menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan
maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
A. Audit Internal
Proses menjalankan audit internal
memberikan banyak peluang untuk pihak yang berpartisipasi guna memahami
bagaimana pekerjaan, departemen, dan divisi mereka merupakan bagian dari
perusahaan secara keseluruhan. Manajemen strategis adalah proses yang sangata
interaktif yang membutuhkan koordinasi efektif antara manajer manajemen,
pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi, litbang dan sistim informasi
manajemen. Walaupun proses manajemen strategis dipantau oleh penyusun strategi,
keberhasilan membutuhkan kerjasama manajer dan staf dari semua area fungsional
untuk memberikan ide dan informasi.
Menjalankan audit internal membutuhkan
pengumpulan, asimilasi dan evaluasi informasi tentang operasi perusahaan serta
faktor-faktor penentu keberhasilannya terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang
dapat diindentifikasi dan diprioritaskan. Melalui keterlibatan dalam
menjalankan audit manajemen strategi internal, manajer dari departemen dan
divisi yang berbeda dalam perusahaan dapat ikut serta memahami sifat dan
pengaruh dari area fungsional bisnis lainnya dalam perusahaan. Pengetahuan
hubungan tersebut sangat peting untuk penetapan tujuan dan strategi yang
efektif.
B. Pandangan Berbasis Sumber Daya (RBV)
Pendekatan RBV tentang keunggulan
kompetitif yang menyatakan bahwa sumber daya internal adalah lebih penting
untuk perusahaan dibanding faktor eksternal dalam mencapai dan mempertahankan
keunggulan kompetitif.
Jay Barney menyatakan bahwa kinerja
organisasi pada dasarnya ditentukan sumber daya internal yang dapat
dikelompokkan dalam tiga kategori: sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan
sumber daya organisasi. Teori ini menekankan bahwa sumber daya membantu
perusahaan mengeksploitasi peluang dan menetralisasi ancaman. Ide dasar RBV
adalah bahwa bauran, jenis, jumlah dan sifat dari sumber daya internal
perusahaan harus dipikirkan lebih dahulu dan penting mengembangkan strategi
yang dapat mengarahkan pada keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Teori ini
sangat berguna bagi perusahaan yang menjalankan strategi yang belum
diimplementasikan oleh perusahaan pesaing manapun.
Sumber daya
bernilai harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
(1) Sumber daya
langka adalah sumber daya yang tidak dimiliki perusahaaan pesaing. Jika banyak
perusahaan memiliki sumber daya yang sama, maka perusahaan tersebut cenderung
mengimplementasikan strategi yang mirip, maka tidak akan memberikan keunggulan
kompetitif.
(2) Sumber
daya yang sama sulit untuk ditiru, jika perusahaan tidak dengan mudah
mendapatkan sumber daya, maka sumber daya akan mengarah kepada keunggulan
kompetitif.
(3) Tidak mudah
digantikan, apabila tidak ada produk pengganti yang memungkinkan, maka perusahaan
akan mampu mempertahankan keunggulan kompetitifnya.
Semakin banyak sumber daya memenuhi kriteria tersebut,
maka semakin kuat keunggulan kompetitif perusahaan dan semakin lama
bertahannya.
C. Mengintegrasikan Strategi dan Budaya
Budaya perusahaan (organizational
culture) merupakan pola perilaku yang telah dikembangkan oleh suatu
organisasi untuk menghadapi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal,
yang telah bekerja cukup baik untuk dianggap sah dan akan diajarkan kepada
anggota baru sebagai cara yang benar untuk dimengerti, dipikirkan, dan
dirasakan. Budaya perusahaan memiliki kemungkinan yang besar dalam
menentukan tindakan strategi perusahaan, terkadang mendominasi pilihan langkah
strategis, yang mana nilai,
kepercayaan, ritual, seremonial, mitos, cerita, legenda, bahasa, symbol, dan
kepahlawanan yang sudah terpatri dalam
pemikiran dan tindakan dari pimpinan perusahaan, sehingga mempengaruhi pilihan
strategi yang dipilihnya.
Budaya perusahaan secara signifikan
mempengaruhi keputusan bisnis dan harus dievaluasi selama audit manajemen
strategis internal dan mengabaikan pengaruh yang dimiliki budaya dalam
hubungannya diantara area fungsional bisnis yang dapat mengakibatkan hambatan
komunikasi, kurangnya koordinasi, dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan
perubahan kondisi. Tantangan untuk manajemen strategis saat ini adalah untuk
membawa perubahan dalam budaya organisasi dan pemikiran individu yang
dibutuhkan untuk mendukung formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi.
D. Fungsional Bisnis
1. Fungsi
Manajemen
a.
Perencanaan merupakan
tahapan proses manajemen yang digunakan dalam memformulasi implementasi
strategi dari perusahaan. Perencanaan terdiri atas semua aktivitas yang terkait
dengan persiapan masa depan perusahaan yang mencakup peramalan, penetapan
sasaran, formulasi strategi, pengembangan kebijakan, dan penentuan tujuan.
b.
Pengorganisasian merupakan
bagian dari implementasi strategi dari perusahaan yang mencakup semua aktivitas
manajerial yang menghasilkan struktur pekerjaan dan hubungan otoritas.
c.
Pemberian Motivasi merupakan
bagian dari implementasi strategi dari perusahaan yang melibatkan usaha yang
diarahkan dalam membentuk perilaku manusia yang antara lain berkaitan dengan
kepemimpinan, komunikasi, kelompok kerja, dan sebagainya.
d.
Pengelolaan Staf merupakan
bagian dari implementasi strategi perusahaan yang dipusatkan pada manajemen
staf atau SDM.
e.
Pengendalian merupakan
aktivitas manajerial yang diarahkan untuk memastikan bahwa hasil actual
konsisiten dengan hasil yang telah direncanakan dan aktivitasnya merupakan
bagian dari evaluasi strategi perusahaan. Pengendalian dapat dilaksanakan
dengan melaksanakan kontrol kualitas, control penjualan, control persedian dan
sebagainya.
2. Fungsi Pemasaran
Pemasaran dapat
digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan, serta
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Fungsi dasar
pemasaran yang dapat membantu penyusunan strategi mengindentifikasi dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari pemasaranadalah analisi pelanggan,
penjualan produk/jasa, perencanaan produk/jasa, penetapan harga, distribusi,
riset pemasaran dan analisis peluang.
3. Fungsi Keuangan/Akuntansi
Kondisi
keuangan sering dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk posisi kompetitif
dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan. Menurut James Van Horne bahwa fungsi
tersebut terdiri atas tiga keputusan yaitu:
1.
Keputusan investasi (investment decision)
2.
Keputusan pendanaan (financing decision).
3.
Keputusan deviden (dividend decision).
Analisis ratio keuangan
adalah metode yang paling banyak digunakan untuk organisasi berorientasi laba
maupun nirlaba menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi dalam area
investasi, pendanaan, dan deviden sehingga rasio keuangan dapat memeberikan
tanda-tanda kekuatan dan kelemahan aktifitas fungsi manajemen, produksi,
pemasaran, penelitian dan pengembangan, dan sistim informasi.
4. Fungsi Produksi/Operasi
Menurut Robert
Schroeder menyatakan bahwa manajemen produksi terdiri dari lima area keputusan
atau fungsi yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan kualitas. Tugas utama manajer produksi adalah mengembangkan dan
mengoperasikan sebuah sistim yang akan menghasilkan jumlah produk/jasa yang
dibutuhkan sesuai dengan kualitas tertentu, harga yang sudah ditentukan, dan
waktu yang sudah tetapkan.
5. Penelitian dan Pengembangan
Area operasi
internal kelima yang harus dicermati kekuatan dan kelemahannya adalah
penelitian dan pengembangan litbang. Banyak perusahaan tidak memiliki devisi
litbang, tetapi banyak perusahaan lain bergantung pada aktivitas litbang yang
berhasil untuk tetap bertahan.
Organisasi
berinvestasi pada litbang karena percaya bahwa investasi semacam itu akan
menghasilkan produk atau jasa yang superior dan yang memberi mereka keunggulan
kompetitif
Litbang internal dan eksternal
Empat
pendekatan untuk menentukan alokasi anggaran litbang yang lazim digunakan
adalah :
- Pembiayaan sebanyak mungkin proposal proyek,
- Penggunaan metode persentase penjualan,
- Penganggaran yang kurang lebih sama dengan yang dikeluarkan pesaing untuk litbang, atau
- Penentuan berapa banyak produk baru yang berhasil yang dibutuhkan untuk memperkirakan investasi litbang yang diperlukan.
Litbang dalam
organisasi memiliki dua bentuk dasar:
- Litbang internal, di mana sebuah organisasi menjalankan departemen litbangnya sendiri.
- Litbang kontrak, di mana perusahaan merekrut para peneliti independen atau lembaga independen untuk mengembangkan produk-produk tertentu.
Kekuatan dan
kelemahan litbang memiliki peran penting dalam formulasi dan implementasi
strategi, sehingga perusahaan harus terus menerus mengembangkan produk baru dan
memperbaiki produknya karena perubahan kebutuhan dan selera konsumen,
teknologi, siklus produk yang semakin pendek, dan meningkatkan persaingan
domestic dan asing.
6. Sistim Imformasi Manajemen
(Management Information System/SIM)
Informasi
merupakan fondasi dari semua organisasi untuk menghubungkan semua fungsi
bisnis menjadi satu dan menyediakan bahan untuk mendukung semua keputusan
manajerial. Tujuan sistem informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja
sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Dengan
demikian, sistem informasi manajemen yang efektif mengumpulkan, mengodekan,
menyimpan, menyintesis, dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga mampu
menjawab berbagai pertanyaan operasi dan strategi.
Manfaat dari
sistem informasi yang efektif meliputi pemahaman yang lebih baik mengenai
fungsi-fungsi bisnis, komunikasi yang lebih bagus, pengambilan keputusan yang
lebih berdasar, analisis persoalan yang lebih baik dan pengendalian yang lebih
efektif.
Karena
organisasi semakin kompleks, terdesentralisasi, dan tersebar secara global,
fungsi sistim informasi semakin penting peranannya. SIM menerima bahan mentah
dari evaluasi internal dan eksternal dari suatu organisasi.Kegunaan SIM untuk
memperbaiki kinerja suatu perusahaan dengan memperbaiki kualitas keputusan
manajerial dan untuk
membangun kompetensi yang unik dalam bidang lain. Sistem informasi yang efektif adalah seperti sebuah perpustakaan yang
mengumpulkan, mengelompokkan, dan mengisi data untuk digunakan oleh para
manajer diperusahaan.
Sistem
informasi adalah sebuah sumber daya strategis yang penting yang memonitor
beragam isu dan tren internal dan eksternal, mengidentifikasi ancaman-ancaman
kompetitif dan membantu dalam penerapan, pengevaluasian, dan pengendalian
strategi.
Peranti Lunak Perencanaan Strategis
Sebuah produk peranti lunak
perencanaan strategis yang sesuai, yang sederhana namun efektif untuk
mengembangkan strategi organisasional adalah CheckMATE. CheckMATE menggabungkan
teknik-teknik perencanaan strategis yang paling modern.
Prosedur – prosedur analitis khusus
yang tercakup dalam program CheckMATE adalah analisis Strategic Position and
Action Evaluation (SPACE), analisis Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats
(SWOT), analisis Internal-Eksternal (IE) dan analisis Grand Strategic Matrix.
E. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis /
VCA)
Sebuah perusahaan paling baik
dideskripsikan sebagai rantai nilai, dimana total pendapatan dikurangi
total biaya semua aktivitas yang dilakukan untuk mengembangkan dan memasarkan
produk atau jasa yang menghasilkan nilai.
VCA mengacu pada proses menentukan biaya yang berhubungan
dengan aktivitas organisasi dari pembelian bahan baku, produksi barang, hingga
penjualan. VCA bertujuan untuk mengindentifikasi dimana keunggulan biaya rendah
atau kelemahan yang terjadi, serta mendapatkan dan mempertahankan kekuatan
kompetitif dengan menjadi efisien dan efektif sepanjang rantai nilai pada
aktivitas organisasi. Menjalankan VCA mendukung mengevaluasi RBV untuk aset dan
kemampuan perusahaan sebagai sumber kompetensi yang unik.
Penentuan Tolak Ukur
Penentuan tolak ukur adalah alat
analisis yang digunakan untuk menentukan apakah aktivitas-aktivitas rantai nilai sebuah perusahaan kompetitif
bila dibandingkan dengan pesaing, maka kondusif untuk memenangkan pangsa pasar.
Bagian tersulit dari tolok ukur adalah cara untuk memperoleh akses kedalam
aktivitas rantai nilai perusahaan-perusahaan lain yang terkait dengan isu
biaya.
F. Matriks Evaluasi Faktor Internal
(Matriks IFE)
Langkah terakhir dalam melaksanakan
audit manajemen strategis internal adalah penyusunan Matriks Evaluasi Faktor
Internal (IFE Matrix). Alat perumusan strategis ini meringkas dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis dan
juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan
diantara area tersebut.
Evaluasi
Faktor Internal dapat dikembangkan dalam 5 langkah, yaitu :
1. Buat
daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses
audit internal.
2. Berilah
pada setiap faktor
tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 sampai 0,1.
3. Berilah
peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor
untuk mengindikasikan apakah faktor
tersebut sangat lemah, lemah, kuat atau sangat kuat. 0
4. Kalikan
bobot setiap faktor
dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi masing – masing variabel.
5.
Jumlahkan skor bobot masing-masing
variabel untuk memperoleh skor bobot total organisasi.
Contoh
Matriks Evaluasi Faktor Internal untuk Toko Komputer Ritel
Faktor-faktor Internal Utama
|
Bobot
|
PePPeringkat
|
Skor
Bobot Kekuatan
|
||
Kekuatan
|
|||||
1
|
Perputaran persediaan naik dari 5,8
menjadi 6,7
|
0,05
|
3
|
0,15
|
|
2
|
Pembelian Konsumen rata-rata naik
dari $97 menjadi $128
|
0,07
|
4
|
0,28
|
|
3
|
Semangat Kerja karyawan sangat
terjaga
|
0,1
|
3
|
0,3
|
|
4
|
Promosi dalam toko menghasilkan
peningkatan penjualan sebesar 20 persen
|
0,05
|
3
|
0,15
|
|
5
|
Pengeluaran iklan nsurat kabar naik
10 persen
|
0,02
|
3
|
0.06
|
|
6
|
pendapatan dari segmen jasa
reparasi toko naik 16 persen
|
0,15
|
3
|
0.45
|
|
7
|
Karyawan bantuan teknisi dari toko
memilki gelar MIS
|
0,05
|
4
|
0,2
|
|
8
|
Rasio utang terhadap total aset
toko turun 34 persen
|
0,03
|
3
|
0,09
|
|
9
|
Pendapatan per karyawan naik 19
persen
|
0,02
|
3
|
0,06
|
|
Kelemahn
|
emahan
|
||||
1
|
Pendapatan dari segmen peranti
lunak toko turun 12 persen
|
0,1
|
2
|
0,2
|
|
2
|
Lokasi toko dirugikan oleh
keberadaan Higway 34 yang baru
|
0,15
|
2
|
0,3
|
|
3
|
Karpet dan cat ditoko dalam kondisi
memprihatinkan
|
1,02
|
1
|
0,02
|
|
4
|
Kamar mandi ditoko perlu diperbaiki
|
0,01
|
1
|
0,02
|
|
5
|
Pendapatan dari bisnis turun 8
persen
|
0,04
|
1
|
0,04
|
|
6
|
Toko tidak memiliki situs Web
|
0,05
|
2
|
0,1
|
|
7
|
Pengiriman tepat waktu pemasok
bertambah hingga 2,4 hari
|
0,03
|
1
|
0,03
|
|
8
|
Pelanggan sering harus antre lama
di kasir
|
0,05
|
1
|
0,05
|
|
Totaal
|
al
|
1
|
2,5
|
||
Dua factor terpenting untuk berhasil di
bisnis toko computer ritel adalah “penda[atan dari jasa reparasi di toko” dan
“lokasi toko. Juga perhatikan bahwa toko tersebut sangat berhasil dalam “jumlah
pembelian konsumen rata-rata” dan “bantuan teknisi dari toko”. Toko tersebut
bermasalah dengan karpet, kamar mandi, cat dan prosedur kasirnya. Perhatikan
bahwa matriks tersebut mengandung data kuantitatif yang substansial alih-alih
pernyataan yang samar : sangat bagus. Secara keseluruhan , toko ini memperoleh
skor bobot total 2,5 yang dalam skla 1 sampai 4 tepat berada ditengah-tengan,
mengidentifikasi adanya ruang yang luas bagi perbaikan dalam operasi, strategi,
dan prosedur toko. Misalnya toko computer ritel pada contoh diatas mungkin
perlu merekrut staf kasir baru dan memperbaiki masalah karpet, cat dan kamr
mandinya. Selain itu, mereka mungkin perlu memperbanyak iklan untuk jasa
reparasinya, sebab itu merupakan factor yang benar-benar penting (bobot 0,15)
agar berhasil di bisnis ini.
Faktor Kunci
|
Bobot
|
Nilai
|
Nilai yang di bobot
|
Kekuatan Internal
|
0,15
0,10
0,10
0,10
0,20
|
4
3
3
3
4
|
0,60
0,30
0,30
0,30
0,80
|
Kelemahan Internal;
|
0,05
0,10
0,10
0,05
|
1
2
2
1
|
0,05
0,20
0,20
0,05
|
JUMLAH
|
1,00
|
2,80
|
Kesimpulan Matriks:
Jumlah nilai yang dibobot berkisar 1,0
(yang terendah) – 4,0 (yang tertinggi)
Total nilai yang dibobot dibawah 2,5
merupakan ciri organisasi yang lemah secara internal, sedangkan nilai yang
diatas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat
saya kutip beberapa tulisannya mbak. terima kasih, sangat membantu
BalasHapus