Kamis, 24 April 2014

manajemen strategi


Pengertian 
Manajemen Strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya (David,2006:5).
Proses :
terdiri dari tiga tahap yaitu:
a. Tahap pertama adalah formulasi strategi, termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternative strategi dan memilih strategi
tertentu yang akan dilaksanakan.
b. Tahap kedua adalah implementasi strategi, sering disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen strategi. Implementasi strategi meliputi mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.
c. Tahap kedua dari proses manajemen strategi evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategi yang meliputi meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi strategi merupakan proses manajemen yang peluang dan ancaman eksternal perusahaan,dasar strategi saat ini, mengukur kinerja dan mengambil tindakan korektif.
Tujuan:
- Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien
- Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.
- Senantiasa memperbaharui stratgei yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal.
- Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang ada
- Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen

Kewajiban kontijensi



Kewajiban kontijensi adalah kewajiban yang tergantung pada terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih kewajian masa depan untuk meneguhkan jumlah hutangnya, pihak yang dibayarkan, tanggal pembayaran, atau keberadaannya. Kontijensi didefinisikan sebagai kondisi situasi atau serangkaian situasi yang ada melibatkan ketidakpastian mengenai keuntungan (kontijensi keuntungan) atau kerugian (kontijensi kerugian) bagi perusahaan yang akhirnya akan diselesaikan apabila satu atau lebih kejadian masa depan terjadi atau tidak terjadi. Kewajiban yang terjadi sebagai akibat dari kerugian disebut kerugian kontijensi. Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-hari. Kontinjensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi bank yang bersangkutan. PSAK No. 31 mengatur akuntansi untuk transaksi kontinjensi dalam suatu perusahaan. Istilah kewajiban bersyarat digunakan untuk menyatakan kewajiban yang kemungkinan timbulnya tergantung padaterjadi atau tidaknya satu peristiwa di masa yang akan datang. Dengan demikian pada tanggal neraca belum terdapat kepastian mengenai ada tidaknya kewajiban tersebut. Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang. Transaksi yang bersifat kontinjensi (bersyarat) ini belum mengikat bank untuk melakukan tagihan ataupun kewajiban riil saat ini, akan tetapi secara antisipatif kontinjensi tersebut akan menjadi kewajiban atau tidak sangat tergantung terjadi atau tidak terjadinya peristiwa yang berkaitan dengan kontinjensi ini di masa yang akan datang.
Standar mengidentifikasikan bahwa kejadian kontijensi terbagi menjadi tiga yaitu kejadian kontijensi dengan kemungkinan besar, kejadian kontijensi dengan cukup mungkin, dan kejadian kontijensi dengan kemungkinan kecil.  Suatu kontijensi kerugian harus diakrualkan dengan pembebanan ke beban (pengeluaran) dan suatu kewajiban akan dicatat hanya jika dua kondisi ini memenuhi. Kondisi yang pertama adalah informasi yang tersedia sebelum penerbitan laporan keuangan menunjukan bahwa kemungkian besar suatu kewajiab telah terjadi pada tanggal laporan keuangan. Kondisi yang kedua adalah jumlah kerugian yang diestimasi dengan layak. Siapa yang sebenarnya harus dibayar atau tanggal pembayaran yang tepat tidak perlu diketahui untuk mencatat suatu kewajiban. Apa yang harus diketahui adalah apakah ada kemungkian besar bahwa suatu kewajiban telah terjadi.Konsep dan prosedur akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos kontijensi relatif masih baru dan belum terselesaikan. Para akuntan yang berpraktek mengungkapkan keprihatinan atas keberagaman yang terjadi atas penafsiran reasonable, reasonably possible, dan remote. Praktek saat ini sangat mengandalkan bahasa eksak yang digunakan sebagai tanggapan yang diterima dari para ahli hukum, akibatnya akrual dan pengungkapan kontijensi sangat berbeda-beda dalam praktek.

a.      Perkara pengadilan, tuntutan dan pengenaan
Faktor-faktor berikut ini yang harus dipertimbangkan dalam menentukan apakah suatu kewajiban harus dicatat berkenaan dengan perkara pengadilan yang ditunda atau mengancam dan tuntutan atau pengenaan yang sebenarnya atau yang mungkin adalah sebagai berikut:
a)      Periode waktu  dimana terjadi penyebab dasar dari tindakan
b)      Kemungkinan  dari suatu hasil yang tidak menguntungkan
c)      Kemampuan untuk membuat taksiran yang layak atas jumlah kerugian
Untuk melaporkan kerugian dan kewajiban dalam laporan keuangan, penyebab perkara pengadilan harus terjadi pada atau sebelum tanggal laporan keuangan. Tidak menjadi masalah apakah perusahaan tidak sadar akan adanya atau kemungkinan adanya tuntutan hukum atau klaim sesudah tanggal pelaporan keuangan tetapi sebelum laporan tersebut diterbitkan. Untuk perkara atau gugutan yang ditunda jarang diramalkan dengan suatu kepastian. Dan sekalipun bukti yang tersedia pada tanggal neraca tidak menguntungkan tergugat, hampir tidak layak untuk mengharapkan perusahaan mempublikasikan dalam laporan keuangan estimasi dir jumlah uang dari kemungkinan hasil negatif.
Berkenaan dengan gugatan yang belum diajukan dan klaim dan pengenaan yang belum dinyatakan, perusahaan harus menentukan tingkat probabilitasnya bahwa gugtan tersebut akan diajukan atau pengenaan yang diteguhkan dan probabilitas dari hasil yang menguntungkan.

b.      Pengungkapan kontijensi kerugian
Untuk melaporkan kerugian dan kewajiban dalam laporan keuangan perusahaan perusahan dapat membebankan kedalam beban dan hutang perusahaan. Kontijensi yang melibatkan tuntutan atau pengenaan yag belum dinyatakan tidak perlu diungkapkan apabila tidak ada penuntut yang datang kecuali jika dianggap memiliki kemungkinan yang besar ahwa suatu tuntutan akan dinyatakan dan terdapat cukup kemungkinan bahwa hasilnya akan dapat menguntungkan. Kewajiban lain yang harus diungkapkan sekalipun memiliki kerugian yang kecil adalah sebagai berikut:
1.      Jaminan atas hutang pihak lain
2.      Kewajiban bank komersial menurut standby letters of credit
3.      Jaminan untuk membeli kembali piutang (atau kekayaan lain yang berkaitan) yang telah dijual atau digadaikan.

c.       Biaya garansi dan jaminan
Jaminan/Garansi Produk (warranty or product guarantee) adalah suatu janji yang dibuat oleh penjual kepada pembeli untuk meperbaiki kekurangan dalam kuantitas, kualitas, atau kerja suatu produk. Garansi ini biasanya digunaka oleh perusahaan sebagai teknik promosi penjualan. Jaminan dan garansi adakalanya diiringi dengan biaya dimasa yang akan datang atau biasa disebut biaya purna jual. Walaupun jumlah, dan waktu kejadian yang tidak menentu dimasa yang akan datang, perusahaan mungkin ataupun harus mengestimasikan dengan layak atas perkiraan tersebut. Jumlah kewajiban merupakan taksiran dari semua biaya yang akan dikeluarkan sesudah penjualan, sesudah penyerahan dan sejumlah biaya yang terjadi untuk mengoreksi kerusakan atau kecacatan barang yang disyaratkan menurut ketentuan jaminan. Terdapat dua pendekatan dalam mencatat kerugian kotijenji dari suatu produk yang berupa jamian yaitu metode kas dan metode akrual.
Dasar Kas pengakuan metode ini mensyaratkan bahwa biaya jaminan dibebankan pda saat terjadinya suatu transaksi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jaminan diakui pada saat penjual menempati jaji kepada konsumen atas perjanjian yang dilaksanakan. Metode ini merupakan metode yang diakui dalam perpajakan perusahaan. Seringkali dibenarkan untuk akuntansi atas dasar kecepatan pemprosesan bila jaminan jumlahnya tidak material dan waktu jaminan relatif pendek. Metode dasar kas disyaratkan bila kewajiban tidak diakrualkan dalam tahun berjalan karena tidak mungkin kewajiban tersebut terjadi dan jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diperkirakan dengan layak.
Dasar Akrual dapat digunakan apabila pelanggan akan mengajukan tuntutan berdasarkan jaminan berkenaan dengan produk atau jasa yang telah dijual dan taksiran yang layak atas biaya yang terlibat didalamnya.Menurut metode akrual, biaya jaminan dibebankan dalam biaya operasi pada tahun berjalan. Metode akrual merupakan metode yang diterima secara umum. Penggunaan metode akrual dikalsifikasikan lagi menjadi dua pendekatan yaitu metode beban dan metode penjualan. Apabila perusahaan tidak memisahkan antara produk dengan jaminan maka perusahaan dapat menggunakan metode beban. Namun apabla perusahaan memisahkan harga antara harga jual dan jaminan maka pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan penjualan.
Apabila jaminan merupakan bagian yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan dari penjualan dan dipandang sebagai kerugian kontijensi maka metode yang digunakan adalah metode beban sebagai berikut:
Kas                                                                        Rp xxx,-
      Penjualan                                                                      Rp xxx,-
(Jurnal untuk mencatat penjualan barang dengan kewajiban jaminan yang diakui)

Beban Jaminan                                                       Rp xxx,-
      Kas                                                                              Rp xxx,-
(Jurnal untuk mencatat pembayaran jaminan oleh perusahaan)

Beban Jaminan                                                       Rp xxx,-
      Kewajiban Kontijensi atas Jaminan                               Rp xxx,-
(Jurnal untuk mencatat kewajiban kontijensi atas jaminan oleh perusahaan)
  
Metode kedua yang digunakan dalam mencatat jaminan adalah pendekatan penjualan. Pendekatan ini dicirikan dengan pemisahan antara jaminan dengan harga penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Adapun jurnal adalah sebagai berikut:
Kas                                                                        Rp xxx,-
      Penjualan                                                                      Rp xxx,-
      Pendapatan Jaminan yang belum dihasilakan                  Rp xxx,-
(Jurnal untuk mencatat kewajiban kontijensi atas jaminan oleh perusahaan)

Pendapatan jaminan yang belum dihasilkan  Rp xxx,-
      Pendapatan Jaminan                                                     Rp xxx,-
(Jurnal untuk mencatat kewajiban kontijensi atas jaminan oleh perusahaan)
*) Tulisan tersebut merupakan hasil Resume Buku Akuntansi Intermediate, Kieso and Weagant, 1995, Bhinarupa Akhsara. Dirangkum Oleh Sandhi Idhar Rosydi. Diposkan oleh Sandhi Idhar Rosydi di 8:11:00 PM. Label: Akuntansi

·         Kewajiban kontinjensi adalah:
a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu, dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali pemerintah; atau 
b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena: (i) tidak terdapat kemungkinan besar (not probable ) pemerintah mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis untuk menyelesaikan kewajibannya; atau (ii) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.



·         Keuntungan kontinjensi
Keuntungan kontinjensi (gain contingencies) adalah klaim atau hak untuk menerima aktiva (atau memiliki kewajiban yang menurun)  yang keberadaannya tidak pasti tetapi pada akhirnya akan menjadi sah. Jenis keuntungan kontoinjensi yang khas adalah :
1.    Penerimaan yang mungkin atas uang dari hadia, sumbangan, bonus, dan lain sebagainya.
2.    Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak
3.    Penundaan kasus pengadilan yang hasilnya mungkin menguntungkan
4.    Kerugian pajak yang dikompensasi ke depan

·         Kerugian Kontinjensi
Kerugian kontingensi (loss contiengencies) adalah situasi yang melibatkan ketidakpastian atas kemungkinan terjadinya kerugian. Kewajiban yang terjadi sebagai akibat dari kerugian kontinjensi menurut defenisinya disebut sebagai kewajiban kontinjen. Kewajiban kontijen (contiegencies liabilities) adalah kewajiban yang bergantung pada terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih kejadian di masa depan untuk mengkonfirmasi jumlah hutang, pihak yang dibayar, tangal pembayaran, atau keberadaannya.
Apabila terdapat kerugian kontinjensi, maka kemungkinan bahwa kejadian di masa depan akan menguatkan terjadinya kewajiban dapat berkisar dari sangat mungkin hingga kurang mungkin.

·         Pengakuan
Banyak peristiwa masa lalu yang dapat menimbulkan kewajiban kini. Walaupun demikian, dalam beberapa peristiwa yang jarang terjadi, misalnya dalam tuntutan hukum, dapat timbul perbedaan pendapat mengenai apakah peristiwa tertentu sudah terjadi atau apakah peristiwa tersebut menimbulkan kewajiban kini. Jika demikian halnya, perusahaan menentukan apakah kewajiban kini telah ada pada tanggal neraca dengan mempertimbangkan semua bukti yang tersedia, termasuk misalnya pendapat ahli. Bukti yang dipertimbangkan mencakup, antara lain, bukti tambahan yang diperoleh dari peristiwa setelah tanggal neraca. Atas dasar bukti tersebut, apabila besar kemungkinan bahwa kewajiban kini belum ada pada tanggal neraca, pemerintah mengungkapkan adanya kewajiban kontingensi. Pengungkapan tidak diperlukan jika kemungkinan arus keluar sumber daya kecil. Kewajiban kontingensi dapat berkembang ke arah yang tidak diperkirakan semula. Oleh karena itu, kewajiban kontingensi harus terus-menerus dikaji ulang untuk menentukan apakah tingkat kemungkinan arus keluar sumber daya bertambah besar (probable). Apabila kemungkinan itu terjadi, maka manajemen akan mengakui kewajiban diestimasi dalam laporan keuangan periode saat perubahan tingkat kemungkinan tersebut terjadi, kecuali nilainya tidak dapat diestimasikan secara andal. Pengukuran Besaran kewajiban kontingensi tidak dapat diukur secara eksak. Untuk itu diperlukan pertimbangan profesional oleh pihak yang berkompeten. Penyajian dan Pengungkapan Kewajiban kontingensi tidak disajikan pada neraca , namun demikian perusahaan harus mengungkapkan kewajiban kontingensi pada Catatan atas Laporan Keuangan untuk setiap jenis kewajiban kontingensi pada tanggal neraca.
·         Pengukuran
Besaran kewajiban kontingensi tidak dapat diukur secara eksak. Untuk itu diperlukan pertimbangan profesional oleh pihak yang berkompeten
·         Penyajian Dan Pengungkapan
Kewajiban kontingensi tidak disajikan pada neraca, namun demikian harus mengungkapkan kewajiban kontingensi pada Catatan atas Laporan Keuangan untuk setiap jenis kewajiban
kontingensi pada tanggal neraca
Pengungkapan tersebut dapat meliputi:
1. karakteristik kewajiban kontingensi;
2. estimasi dari dampak finansial yang diukur;
3. indikasi tentang ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau waktu aruskeluar sumber  daya;
4. kemungkinan penggantian oleh pihak ketiga
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan apakah kewajiban harus dicatat berkaitan dengan perkara pengadilan yang ditunda atau yang mengancam dan klaim serta pengenaan aktual atau yang mungkin, yaitu: a. Periode waktu di mana penyebab tindakan yang mendasari terjadi, b. Probabilitas hasil yang tidak menguntungkan, c. Kemampuan untuk membuat estimasi yang layak atas jumlah kerugian Jika sangat mungkin bahwa pelanggan akan mengajukan klaim menurut jaminan yang berhubungan dengan barang atau jasa yang telah di jual dan estimasi yang layak atas biaya yang terlibat dapat dilakukan, maka metode akrual harus digunakan. Biaya jaminan menurut dasar akrual dapat dibebankan ke beban operasi pada tahun penjualan. Premi, penawaran kupon, dan rabat diberikan untuk menstimulasi penjualan, dan biayanya harus dicatat sebagai beban pada periode penjualan yang memperoleh manfaat dari rencana premi.

PENYAJIAN DAN LAPORAN
            Akun kewajiban lancar umumnya disajkan sebagai klasifikasi pertama dalam kelompok kewajiban dan ekuitas pemegang saham pada neraca. Dalam kelompok kewajiban lancar akun-akun itu dapat dicatat menurut jatuh temponya, dalam jumlah yang menurun, atau menurut preferensi likuidasinya. Informasi yang terinci dan bersifat tambahan mengenai kewajiban lancar harus memadai untuk memenuhi persyaratan pengungkapan penuh. Jika kerugian sangat mungkin atau dapat diestimasi, tetapi tidak keduanya, dan jika paling sedikit terdapat kemungkinan yang layak bahwa kewajiban mungkin akan terjadi, maka pengungkapan harus dibuat dalam catatan mengenai sifat kontinjensi dan estimasi diberikan untuk kerugian yang mungkin. Dua rasio yang digunakan untuk menganalisis likuiditas adalah rasio lancar dan rasio cepat. Dalam PSAK No. 31, kontinjensi harus disajikan sedemikian rupa sehingga bila dikaitkan dengan pos-pos aktiva dan pasiva dapat menggambarkan posisi keuangan bank secara wajar. Kontinjensi merupakan transaksi yang belum mengubah posisi aktiva dan pasiva bank pada tanggal pelaporan, tetapi harus dilaksanakan oleh bank apabila persyaratan yang telah disepakati dengan nasabah terpenuhi. Kontinjensi ini dapat bersifat tagihan atau kewajiban baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing. PSAK No. 31 menyatakan bahwa sistematika penyajian laporan komitmen dan kontinjensi disusun berdasarkan urutan tingkat kemungkinan pengaruhnya terhadap perubahan posisi keuangan dan hasil usaha bank. Selanjutnya komitmen dan kontijnensi baik yang bersifat sebagai tagihan maupun kewajiban masing-masing disajikan secara tersendiri tanpa pos lawan. Dengan demikian, pengungkapan dalam laporan dilakukan dengan single entry melalui rekening administratif yang merupakan pos di luar neraca (off balance-sheet).
·         Azas Konservatif dalam Kontinjensi
Pengungkapan data transaksi kontinjensi dalam laporan keuangan dikaitkan
dengan penerapan konsep atau azas konservatif atau berhati-hati dalam prinsip akuntansi.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS



PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

Definisi Pengambilan Keputusan Taktis
Pengambilan keputusan taktis (tactical decision making) terdiri dari pemilihan di antara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau terbatas yang dapat dilihat. Menerima pesanan khusus dengan harga yang lebih rendah dari harga jual normal untuk memanfaatkan kapasitas mengaggur dan meningkatkan laba tahun ini merupakan suatu contoh. Jadi, beberapa keputusan taktis cenderung bersifat jangka pendek seringkali mengandung konsekuensi jangka panjang. Mari kita pertimbangkan contoh kedua. Misalkan suatu perusaahaan sedang mempertimbangkan untuk memproduksi suatu komponen daripada membelinya dari para pemasok. Tujuannya adalah untuk menekan biaya pembuatan produk utama dengan segera. Namun keputusan taktis ini merupakan sebagian kecil dari keseluruhan strategi perusahaan dalam meraih keunggunlan biaya. Jadi, keputusan taktis seringkali berupa tindakan berskalakecil yang bermanfaat untuk tujuan jangka panjang.
Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis (strategic decision making) adalah untuk memilih strategi alternatif sehingga keunggulan kompetitif jangka panjang dapat tercapai. Pengambilan keputusan taktis harus mendukung tujuan keseluruhan ini, meskipun tujuan langsungnya berjangka pendek (menerima satu pesanan khusus untuk meningkatkan laba) atau berskala kecil (memproduksi sendiri daripada membeli komponen). Jadi, pengambilan keputusan taktis yang tepat berarti bahwa keputusan yang dibuat mencapai tidak hanya tujuan terbatas tetapi juga berguna untuk jangka panjang. Sesungguhnya, tidak ada keputusan taktis yang harus dibuat apabila keputusan tersebut tidak mendukung sasaran strategis perusahaan secara keseluruhan. Suatu contoh jelas dari perusahaan yang membuat keputusan taktis yang sesuai dengan tujuan strategisnya adalah Hyaat Hotel Corporation. Pada awal tahun 1990-an, biaya yang tinggi telah menggangu sejumlah kontrak manajemen Hyatt. Karena itu, perlu mengurangi struktur biaya dengan segera. Namun, Hyaat hanya memangkas biaya yang tidak terlalu menjadi perhatian para tamu (misalnya, layanan kamar tidur, dimana penutup tempat tidur diturunkan pada malam hari, dan sebutir permen ditaruh di atas bantal). Pelayanan yang menjadi perhatian para tamu bisnis diperluas (misalnya, menyediakan mesin faksimil dalam kamar).

Model Pengambilan Keputusan Taktis
Bagaimana perusahaan membuat keputusan taktis yang baik? Kita dapat menguraikan pendekatan umum bagi pengambilan keputusan taktis. Keenam langkah menggambarkan proses pengambilan keputusan yang direkomendasi adalah sebagai berikut:
  • Kenali dan tetapkan masalah
  • Identifikasi setiap alternatif sebagai solusi yang layak atas masalah tersebut; eliminasi alternatif yang secara nyata tidak layak.
  • Identifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang layak. Klasifikasilah biaya dan manfaat sebagai relevan atau tidak relevan serta eliminasilah biaya dan manfaat yang tidak relevan dari pertimbangan.v
  • Hitunglah total biaya dan manfaat relevan masing-masing alternatif.
  • Nilailah factor-faktor kualitatif.
  • Tetapkan alternatif yang menawarkan manfaat terbesar.
Keenam langkah ini mendefinisikan model pengambilan keputusan sederhana. Model keputusan (decision making) adalah serangkaian prosedur yang, bila diikuti, akan membawa kepada suatu keputusan. Tabel di bawah menggambarkan urutan dari keenam langkah-langkah tersebut dari Model Pengambilan Keputusan Taktis dengan mengambil kasus Masalah Ruangan
https://sites.google.com/site/teoridecision/_/rsrc/1362140852345/definisi-model-etika-pengambilan-keputusan-taktis/PENGAMBILAN%20KEPUTUSAN%20TAKTIS.jpg


Langkah 1 Menetapkan Masalah

        Langkah pertama adalah mengenai dan menetapkan masalah yang spesifik. Misalnya, semua anggota tim manajemen Tidwell mengakui kebutuhan tambahan ruangan untuk gudang, kantor, dan produksi cetakan plastic. Luas ruangan yang dibutuhkan, alasan kebutuhan, dan bagaimana tambahan ruangan itu akan dimanfaatkan merupakan dimensi penting dari masalah tersebut. Namun, masalah utamanya adalah bagaimana memperoleh tambahan ruangan tersebut.

Langkah 2 Mengidentifikasi Alternatif
 
        Langkah kedua adalah membuat daftar dan mempertimbangkan solusi yang layak.Tidwell Products mengidentifikasi solusi berikut:
  • Membangun fasilitas sendiri dengan kapasitas yang cukup untuk mengatasi kebutuhan saat ini dan yang dapat diperkirakan.
  • Melease fasilitas yang lebih besar dan mensublease fasilitasnya saat ini.
  • Melease fasilitas tambahan yang mirip dengan yang ada saat ini.
  • Melease gedung tambahan yang akan dimanfaatkan sebagai gudang, yang dengan demikian menyediakan ruangan untuk ekspansi produksi
  • Membeli tangkai dan paking secara eksternal serta memanfaatkan ruangan yang tersedia (yang sebelumnya digunakan untuk memproduksi kedua komponen tersebut) untuk mengatasi masalah ruangan.

        Sebagai bagian dari langkah-langkah di atas, perusahaan harus mengeliminasi alternatif-alternatif yang tidak layak. Alternative pertama dieliminasi karena mengandung banyak risiko bagi perusahaan. Alternative kedua ditolak karena mensubleasekan fasilitas bukanlah pilihan yang dapat dijalankan. Alternatif ketiga dieliminasi karena terlalu jauh untuk mengatasi masalah ruangan dan barangkali sangat mahal. Alternative keempat dan kelima adalah layak; keduanya berada dalam garis kendala biaya dan risiko serta menyediakan kebutuhan ruangan bagi perusahaan. Perhatikan bahwa manajemen mengaitkan keputusan taktis (mendapatkan tambahan ruangan) terhadap strategi pertumbuhan keseluruhan perusahaan dengan menolak alternative yang mengandung banyak risiko pada tahapan perkembangan perusahaan saat ini.


Langkah 3: Mengidentifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternative yang layak.
Pada langkah 3, biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternative yang layak diidentifikasikan. Pada tahap ini, berbagai biaya yang benar-benar tidak relevan dapat dieliminasi dari pertimbangan. Akuntan manajemen bertanggung jawab atas pengumpulan data yang diperlukan.
Anggaplah perusahaan menetapkan bahwa biaya pembuatan tangkai dan paking mencakup berikut ini:
Bahan baku langsung                $130.000
Tenaga kerja langsung                150.000
Overhead variable                         65.000

Total biaya produksi variable    $345.000

        Selain itu gudang harus dilease untuk mengatasi masalah ruangan apabila perusahaan meneruskan produksi tangkai dan paking secara internal. Gudang yang sesuai telah ditemukan lease sebesar $135.000 per tahun. Alternative kedua adalah membeli tangkai dan paking secara eksternal serta memanfaatkan ruangan produksi yang telah dikosongkan. Pemasok luar telah menawaran untuk memasok produk secukupnya kira-kira $460.000 per tahun.

        Perlu dijelaskan di sini bahwa ketika pola arus kas menjadi semakin rumit pada alternative yang bersaing, maka semakin sulit menghasilkan aliran arus kas yang sama bagi masing-masing alternative. Dalam keadaan demikian, prosedur yang lebih canggih sebaiknya digunakan pada saat melakukan analisis
.


Langkah 4: Menghitung total biaya dan manfaat yang relevan untuk setiap alternative yang layak.
Kita sekarang tahu bahwa alternative 4, yaitu terus memproduksi secara internal dan melease ruangan tambahan, membutuhkan biaya sebesar $480.000 sementara alternative 5, yaitu membeli dari luar dan memanfaatkan ruangan sendiri, membutuhkan biaya sebesar $460.00. Perbandingannya adalah sebagai berikut:
https://sites.google.com/site/teoridecision/_/rsrc/1362140852346/definisi-model-etika-pengambilan-keputusan-taktis/PENGAMBILAN%20KEPUTUSAN%20TAKTIS_2.jpg
Biaya diferensial adalah $20.000 untuk keunggulan alternative 5.

Langkah 5: Menilai Faktor-faktor Kualitatif
Meskipun biaya dan pendapatan yang berhubungan dengan alternative adalah penting, namun keduanya belum mampu menjelaskan secara keseluruhan. Faktor-faktor kualitatif dapat secara nyata mempengaruhi keputusan manajer. Faktor-faktor kualitatif merupakan factor yang sulit dinyatakan dalam angka. Sebagai contoh, dalam keputusan memproduksi atau membeli yang dihadapi Tidwel Product, Leo Tidwell kemungkinan besar akan lebih memperhatikan pertimbangan kualitatif seperti mutu tangkai dan paking yang dibeli secara eksternal, kehandalan sumber pasokan, ekspektasi, stabilitas harga selama beberapa tahun berikutnya, hubungan ketenagakerjaan, citra masyarakat, dan seterusnya. Untuk mengilustrasikan dampak factor-faktor kualitatif yang mungkin terjadi dalam keputusan memproduksi atau membeli, pertimbangkan dua factor yang pertama tersebut, yaitu mutu dan kehandalan pasokan.
Apabila mutu tangkai dan paking yang dibeli secara eksternal lebih rendah dari yang diproduksi secara internal, maka keunggulan kuantitatif dari membeli mungkin lebih bersifat semu. Penggunaan bahan bermutu lebih rendah barangkali menurunkan mutu potensiometer, sehingga merusak penjualan. Karena itu, Tidwell Products memilih untuk terus memproduksi komponen secara internal.
Demikian juga, apabila sumber pasokan tidak bisa diandalkan, maka skedul produksi dapat terputus, dan pesanan pelanggan terlambat tiba di tempat. Factor-faktor seperti ini dapat meningkatkan biaya tenaga kerja dan overhead serta menggangu penjualan. Sekai lagi, bergantung pada penerimaan trade off, Tidwell Products mungkin memutuskan bahwa memproduksi komponen secara internal adalah lebih baik daripada membelinya, bahkan ketika analisis biaya yang relevan menunjukkan keunggulan pada  pembelian.
Bagaimana faktor-faktor kualitatif harus ditangani dalam proses pengambilan keputusan? Pertama, factor-faktor tersebut harus diidentifikasi. Kedua, pengambil keputusan harus berusaha mengkuantifikasinya. Seringkali, factor-faktor kualitatif benar-benar lebih sulit dikuantifikasi sebagai jumlah hari keterlambatan pasokan dikalikan dengan biaya tenaga kerja ketika mesin berhenti di pabrik Tidwell. Akhirnya, factor-faktor kualitatif yang sesungguhnya, seperti dampak  keterlambatan pesanan terhadap hubungan pelanggan, harus dipertimbangkan pada tahap akhir model pengambilan keputusan-pemilihan alternative dengan manfaat keseluruhan terbesar.

Langkah 6 Membuat Keputusan
Segera setelah semua biaya dan manfaat yang relevan untuk setiap alternative selesai dinilai, dan factor-faktor kualitatif dipertimbangkan, keputusan dapat dibuat. Apa keputusan Leo bagi Tidwell Products? Berdasarkan selisih biaya dari kedua alternative yang relative kecil, dan beban Tidwell Products dalam menjamin mutu serta kapasitas penuh, maka diputuskan untuk membuat tangkai dan pangkai secara internal serta melease gudang.

Definisi Biaya Relevan
            Biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada masing-masing alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan, karena itu, hanya biaya masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan.
Ø  Ilustrasi biaya relevan. Meskipun biaya masa lalu tidak pernah menjadi biaya relevan, biaya-biaya tersebut sering kali digunakan untuk memprediksi jumlah biaya masa depan.
Ø  Ilustrasi biaya masa lalu yang tidak relevan. Penyusutan mencerminkan suatu alokasi biaya yang telah dikeluarkan. Penyusutan adalah biaya tertanam, yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh tindakan apapun di masa depan. Biaya tertanam adalah biaya masa lalu. Biaya-biaya tersebut akan selalu sama pada setiap alternatif dan, karena itu, tidak relevan.
Ø  Ilustrasi biaya masa depan yang tidak relevan. Pentingnya pengidentifikasian alokasi biaya tetap umum yang secara tepat dapat diklasifikasikan sebagai tidak relevan karena setiap pilihan biasanya tidak memengaruhi tingkat biaya. Pengaruh satu-satunya adalah relokasi biaya tetap umum tersebut ke objek atau segmen yang biayanya lebih sedikit. 

Etika Dalam Pengambilan Keputusan Taktis
            Dalam pengambilan keputusan taktis, masalah etika selalu berkaitan dengan cara keputusan diimplementasikan, dan kemungkinan pengorbanan sasaran jangka panjang untuk hasil jangka pendek. Biaya relevan berguna dalam pengambilan keputusan taktis - keputusan yang memiliki gambaran langsung atau sasaran terbatas dalam pikiran. Namun, pengambilan keputusan harus selalu mempertahankan kerangka kerja etis. Pencapaian sasaran adalah penting, tetapi bagaimana cara mencapainya adalah hal yang lebih penting. Namun, beberapa masalah etika dapat dihindari hanya dengan menggunakan akal sehat dan tidak memfokuskan semata-mata pada jangka pendek atau beban jangka panjang.

Relevansi, Perilaku Biaya dan Model Penggunaan Sumber Daya Aktivitas
Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan pentingnya biaya relevan versus biaya tetap. Biasanya, biaya variabel adalah relevan sementara biaya tetap tidak. Namun, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC) memungkinkan kita bergerak lebih jauh ketika mempertimbangkan biaya variabel yang berhubungan dengan penggerak biaya berdasarkan unit dan nonunit. Kuncinya adalah bahwa perubahan pada penawaran dan permintaan sumber daya aktivitas harus dipertimbangkan ketika menilai relevansi.
·         Sumber Daya Fleksibel
            Untuk kategori sumber daya ini jika permintaan akan suatu aktivitas berubah di antara alternatif maka belanja sumber daya akan berubah dan biaya aktivitas tersebut adalah relevan untuk keputusan yang dimaksud. Jenis pengeluaran atau belanja sumber daya ini biasanya disebut biaya variabel. Kuncinya adalah bahwa sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan sama dengan jumlah sumber daya yang ditawarkan.

·         Sumber Daya Terikat
            Sumber daya terikat dibeli sebelum digunakan. Oleh karena itu, mungkin ada kapasitas yang tidak digunakan yang akan memengaruhi pembuatan keputusan taktis.
Ø  Sumber daya terikat untuk jangka pendek. Sumber daya yang diperoleh sebelum penggunan melalui kontrak implisit biasanya diperoleh dalam jumlah kasar. Kategori ini sering kali menggambarkan pengeluaran atau belanja sumber daya yang berkaitan dengan penggajian organisasi dan tenaga kerja yang dibayar per jam. Perubahan pengeluaran atau belanja sumber daya dapat terjadi dalam dua cara : (1) permintaan sumber daya melebihi penawaran, dan (2) permintaan sumberdaya turun secara permanen dan penawaran melebihi permintaan sehingga kapasitas aktivitas berkurang.
Ø  Sumber daya terikat untuk beberapa periode. Pengeluaran sumber daya periodik, seperti menyewa, pada dasarnya tidak tergantung pada penggunaan sumber daya. Untuk kategori sumber daya untuk beberapa periode, perubahan permintaan aktivitas di antara alternatif agaknya jarang memengaruhi pengeluaran atau belanja sumber daya, dan karena itu tidak relevan bagi pengambilan keputusan taktis.

Kategori sumber daya
Hub. Permintaan Penawaran
Relevansi
Sumber daya fleksibel
Penawaran = Permintaan


a. Permintaan berubah
a.  Relevan

b. Permintaan tetap
b.  Tidak relevan



Sumber daya diperoleh
Penawaran – permintaan = Kapasitas tidak terpakai

Dimuka (jangka pendek)
a. Kenaikan Permintaan < kapasitas tidak terpakai
a.  Tidak relevan

b. Kenaikan Permintaan > kapasitas tidak terpakai
b.  Relevan

c. Kenaikan Permintaan (Permanen)


    1.  Kapasitas aktivitas berkurang
1.  Relevan

    2.  Kapasitas aktivitas tidak berubah
2.  Tidak relevan



Sumber daya diperoleh
Penawaran – permintaan = Kapasitas tidak terpakai

Dimuka (kapasitas untuk
a. Kenaikan Permintaan < kapasitas tidak terpakai
a.  Tidak relevan
Beberapa periode)
b. Kenaikan Permintaan > kapasitas tidak terpakai
b.  Keputusan modal

c. Penurunan Permintaan (Permanen)
c.  Tidak relevan
Model Penggunaan Sumber Daya Aktivitas dan Penilaian Relevansi

Contoh Aplikasi Biaya Relevan
  1. Keputusan Membuat Atau Membeli
            Sesungguhnya, manajemen secara berkala harus mengevaluasi keputusan masa lalu yang berkaitan dengan produksi. Kondisi-kondisi yang menjadi dasar pembuatan keputusan sebelumnya mungkin tidak berubah dan, akibatnya, pendekatan yang berbeda mungkin diperlukan. Tentu saja, evaluasi periodik bukanlah satu-satunya sumber dari keputusan membuat atau membeli ini.
Contoh:
Swansey Company saat ini memproduksi komponen elektronik yang digunakan pada salah satu printernya. Dalam setahun swasey akan mengganti produksi untuk jenis lain dan komponen elektronik tersebut tidak digunakan. Namun untuk tahun yang akan datang Swasey harus memproduksi 10.000 komponen untuk mendukung kebutuhan produksi printer lama. Swasey telah dihubungi oleh pemasok potensial komponen tersebut yang akan membuat komponen utk Swasey dengan harga $ 4,75 perunit. Tawaran tersebut sangat menarik karena biaya manufaktur penuh perunit adalah $ 8,20 . Apakah Swasey akan membeli atau memproduksi komponen tersebut?
Yang harus dilakukan adalah :
Mengidentifikasi biaya relevan, menjumlahkannya dan menetapkan pilihan (dengan asumsi tidak ada masalah kualitatif).

Menentukan biaya penyerapan penuh (Full Absorption)
Keterangan
Total Biaya
Biaya Per unit
Sewa Peralatan
Penyusutan Perlatan
Bahan Baku Langsung
Tenaga Kerja Langsung
Overhead variabel
Overhead tetap umum
Total
$ 12.000
2.000
10.000
20.000
8.000
30.000
82.000
$ 1,20
0,20
1,00
2,00
0,80
3,00
8,20

      Bahan Baku yang dibeli cukup untuk membuat 5.000 komponen
      Beban Overhead variabel komponen elektronik sebesar $ 0,40 per tenaga kerja langsung.
      Overhead tetap utk umum pabrik $ 1.000.000. yang dibebankan ke produk berasarkan luas ruang yang dapat digunakan setiap produk.
      Fasilitas pabrik untuk komponen seluas 6.000 dari 200.000 kaki persegi. Maka $30.000 dari overhead umum dialokasikan untuk komponen elektronik (0,03 x 1.000.000).
      Tenaga kerja paruh waktu $ 8,500

Daftar total biaya relevan masing-masing alternatif  adalah
Uraian
ALTERNATIF
Perbedaan
 biaya
Membuat
Membeli

Sewa Peralatah
Bahan Baku Langsung
Tenaga Kerja Langsung
Overhead Variabel
Biaya Pembelian
Tenaga Kerja Paruh Waktu
Total Biaya relevan
12.000
5.000
20.000
8.000
-
-             .
$45.000
-
-
-
-
47,500
8,500   .
56.000
12.000
5.000
20.000
8.000
(47.500)
(8,500)   .
(11.000)

Dari analisis  diatas terlihat  membuat komponen sendiri adalah ($11.000 lebih murah daripada membeli, maka tawaran dari pemasok harus ditolak). Biaya nya adalah $4,50 ($45.000/10.000) untuk alternative membuat sendiri dan $5,60 ($56.000/10.000) untuk alternative membeli.
  1. Keputusan Meneruskan Atau Menghentikan
            Laporan segmen yang disusun atas dasar perhitungan biaya variabel menyediakan informasi yang berharga bagi keputusan meneruskan atau menghentikan ini. Margin kontribusi segmen dan margin segmennya sendiri bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja segmen. Namun, sementara laporan segmen menyediakan informasi berharga untuk keputusan meneruskan atau menghentikan, perhitungan biaya relevan menggambarkan bagaimana informasi tersebut harus digunakan agar sampai pada suatu keputusan.
Ø  Meneruskan atau menghentikan dengan berbagai pengaruh komplementer.
Ø  Meneruskan atau menghentikan dengan penggunaan alternatif fasilitas. Contoh Norton Materials mengilustrasikan proses pengambilan keputusan taktis. Pertama, masalahnya diidentifikasi dan didefinisikan. Kemudian, solusi yang mungkin didaftar dan solusi yang tidak layak dieliminasi. Analisis awal, yang memfokuskan pada dua alternatif yang layak, menghasilkan keputusan tentatif untuk menghapus lini produk. Sebelum keputusan tersebut diimplementasikan, manajer memperkenalkan dengan alternatif ketiga yang juga layak, yang membutuhkan analisis tambahan.
Contoh:
Norton Material Inc memproduksi balok beton, bata dan genteng. Laporan laba rugi tahun 2011 adalah sbb:
Uraian
Balok
Bata
Genteng
Total
Penjualan
Dikurangi :
Beban Variabel
Margin Kontribusi
Dikurangi :
Beban Tetap Langsung :
        Beban Iklan
        Beban Gaji
Penyusutan
        Total
Margin Segmen
Dikurangi:
Beban Tetap Umum
Laba Operasi
$500

250
250



$10
37
53   
$100
150
800

480
320



10
40
40
90
230
150

140
10



10
35
10
55
(45)
1.450

   870
 580



   30
   112
  103
 245
 335

125
 210

Dampak komplementer meneruskan atau menghentikan
      Penghapusan  lini genteng akan menurunkan penjualan balok sebesar 10 persen  dan bata sebesar 8 persen. Hal ini menunjukkan pelanggan akan membeli genteng ketika mereka membeli balok atau bata. Perhitungannya dengan mengeluarkan biaya penyusutan dan biaya tetap umu karena dianggap tidak relevan. Karena perusahaan selalu merugi dan tidak ada harapan ada perbaikan kinerja laba khusunya lini genteng. maka manajer  (Tom) memutuskan untuk menghentikan lini genteng. Menurut Tom margin kontribusi akan turun $10,000 tapi perusahaan bisa menghemat $ 45,000 dengan meniadakan pengawas lini dan anggaran iklan. (Biaya 10.000 tidak relevan karena merupakan alokasi biaya tertanam, sehingga menghapus lini genteng akan memberikan keuntungan $ 35.000.
PERHITUNGANNYA:
Penghapusan lini produk akan mengurangi Total penjualan $ 264.000 terdiri dari :
Balok : (0,10 x 500.000) =$50.000
 Bata : (0,80 x 800.000) = $80.000
Genteng : 150.000
Beban Variabel akan berkurang:
Balok : (0,10 x 250,000)=$ 25,000
Bata : (0,08 x 480,000)= 38,400
Genteng                                 = 140.000
Jumlahnya :                             203,400  

Jadi margin kontribusi akan berkurang sebesar:
($264,000-$203,400) = 60,600.
Karena penghapusan genteng hanya menghemat $45,000 pada biaya penyeliaan dan iklan maka pengaruh bersihnya adalah kerugian sebesar $15.600 ($45.000-$60.600).
Uraian
Meneruskan
Menghentikan
Perbedaan Jumlah
 jika meneruskan
Penjualan
Dikurang: Biaya Variabel
Margin Kontribusi
Dikurangi: Iklan
Biaya Pengawasan
Total 
1.450
870
580
(30)
(112)
438
1.186,0
666,6
519,4
(20,0)
(77,0)
422,4
264,0
203,4
60, 6
(10,0)
(35,0)
$15,6

IKHTISARNYA ADALAH:
Kesimpulan:
Berdasarkan ikhitisar diatas terlihat Tom sebaiknya meneruskan lini genteng atau meneruskan lini genteng lebih baik dari pada menghentikannya sehingga phk terhadap karyawan tidka terjadi.
Meneruskan atau menghentikan dengan penggunaan alternative dari fasilitas
Manajer mempertimbangkan untuk mengganti lin genteng dengan tegel karena pesaingan tegel tidak setajam genteng. Berikut perkiraan laporan keuangan untuk tegel:
Penjualan                                                                         $100
Dikurangi: Beban Variabel                                     40
Margin Kontribusi                                                      60
Dikurangi beban tetap langsung                      55
Magring segmen                                                         5
Permasalahannya:
Manajer dihadapkan dengan alternatif ke 3 mengganti genteng dengan tegel, Haruskah lini genteng dipertahankan atau dihentikan dan diganti dengan lini baru , tegel?
Solusi:
Jika menghapus lini genteng akan mengurangi margin kontriusi $ 60,600. Memproduksi tegel akan menghasilkan tambahan $60,000 pada margin kntribusi sesuai estimasi.
Lalu menghapus lini genteng dan mengganti dengan tegel menyebabkan penurunan bersih sebesa $600 pada total margin kontribusi ($60.600-$60.000).





Ikhtisarnya sebagai berikut:
Uraian
Meneruskan
Menghentikan
Perbedaan Jumlah
jika meneruskan
Penjualan
Dikurang: Biaya Variabel
Margin Kontribusi
1.450
870
580
1.186,0 a
666,6 b
519,4
164,0
163
0,6

  1. $1,450 – $150 - $5 - $64 + $100
  2. $ 870 - $140 - $25 -$38,4 + $40

  1. Keputusan Pesanan Khusus
            Harga penawaran dapat berbeda untuk pelanggan dari pasar yang sama, dan perusahaan sering kali mendapat kesempatan untuk mempertimbangkan pesanan khusus dari calon pelanggan dalam pasar yang dilayani dengan cara yang tidak seperti biasanya. Keputusan pesanan khusus berfokus pada pertanyaan : apakah pesanan harga khusus harus diterima atau ditolak. Pesanan-pesanan seperti ini sering menarik, khususnya ketika perusahaan sedang beroperasi di bawah kapasitas produktif maksimumnya.
Misalkan sebuah perusahaan es krim sedang beroperasi pada tingkat 80 persen dari kapasitas produktifnya. Perusahaan tersebut memiliki kapasitas 20 juta unit galon ukuran setengah. Perusahaan hanya memproduksi es krim premium. Total biaya yang berkaitan dengan pembuatan dan penjualan 16 juta unit adalah sebagai berikut (dalam ribuan dolar):
Sebuah distributor es krim dari wilayah lain yang biasanya tidak dilayani oleh perusahaan menawarkan pembelian 2 juta unit dengan harga $1,55 per unit. Asalkan Distributor tersebut akan menggunakan label mereknya sendiri. Distributor juga setuju untuk membayar biaya transportasi. Karena distributor berhubungan langsung ke perusahaan, maka tidak ada komisi penjualan. Sebagai manajer perusahaan es krim tersebut, apakah Anda akan menerima pesanan ini atau menolaknya?
        Penawaran harga sebesar $1,55 ini berada di bawah harga jual normal sebesar $2,00; kenyataannya, harga tersebut bahkan berada di bawah total biaya per unit. Walaupun demikian, menerima pesanan tersebut mungkin menguntungkan. Perusahaan memiliki kapasitas menganggur, dan pesanan tersebut tidak akan mengganti unit-unit lain yang sedang diproduksi untuk dijual dengan harga normal. Selain itu, banyak dari biaya tersebut yang tidak relevan; biaya tetap akan selalu muncul tanpa memperhatikan apakah pesanan diterima atau ditolak.
        Apabila pesanan tersebut diterima, manfaat sebesar $1,55 per unit akan direalisasikan. Namun, seluruh biaya variabel kecuali untuk distribusi ($0,03) dan komisi ($0,02) juga akan terjadi, yang menghasilkan biaya $1,45 per unit. Manfaat bersihnya adalah $0,10 ($1,55 - $1,45) per unit. Analisis biaya relevan dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

Kita melihat bahwa untuk perusahaan ini, menerima pesanan khusus akan menaikkan laba sebesar $200.000 ($0,10 x 2.000.000)

  1. Keputusan Menjual Atau Memproses Lebih Lanjut
            Produk gabungan memiliki proses yang umum dan biaya produksi sampai pada titik pemisahan. Pada titik tersebut, kedua produk dapat dibedakan. Sering kali produk gabungan dijual pada titik pemisahan. Kadangkala lebih menguntungkan memproses lebih lanjut suatu produk gabungan, setelah titik pemisahan, sebelum menjualnya. Penentuan apakah akan menjual atau memproses lebih lanjut merupakan suatu keputusan penting yang harus dibuat oleh para manajer.
Contoh : Mineral tertentu mengandung tembaga dan emas, biji besih harus diolah dan dihancurkan sebelum tembaga dan emas dipisah. Saat  pemisahan ini disebut titik pemisahan (Split of point). Biaya penambangan, penghancuran dan pengolahan berlaku untuk ke dua produk. Appletime Corporation, spesialis usaha penanaman apel.
Ø  Sepetak lahan menghasilkan 1 ton apel. Apel tsb harus disortir dan lain-lain. Biaya prosesnya adalah $ 300 perton pertahun.
Ø  Apel disortir jadi jenis A, B dan C
                Jenis A = 800 pon
                Jenis B = 600 pon (dibungkus kantong)
Jenis C = 600 Pon (dibuat saus apel 16 ons)
Harga Jual per pon:
Jenis A                = $0,40 per pon
Jenis B  = $ 1,3 perkantong
Jenis C                = $ 0,75 per kaleng.
Biaya pemrosesan $ 0,10 per pon apel
Output akhir = 500 kaleng.
Karena terdapat 600 pon aple jenis B pada titik pemisahan, apletime akan menjual 120 kantorng ukuran 5 pon dengan harga perunit bersih $ 1,25 ($1,30-$0,05). Sehingga total pendapatan bersih pada titik pemisahan adalah $150 (1,25 x120).
      Jika apel diproses jadi isi pai apel, maka total pendapatan adalah pendapatan adalah $450 (0,90 x 500).
      Maka pendapatan dari proses lebih lanjut adalah $300 ($450x$150).
      Biaya tambahan adalah $120 (0,20 x 600 pon)
      Karena pendapatan naik $ 300 dan biaya naik $120 maka manfaat bersih  dari pemrosesn lebih lanjut adalah $180
KEPUTUSANNYA:
      APPLE TIME AKAN MEMPROSES APEL JENIS B MENJADI ISI PAI APEL.
Ikhtisarnya adalah:
Keterangan
Memproses lebih lanjut
Menjual
Perbedaan jumlah
jika proses lebih lanjut
Pendapatan
Biaya Pemrosesan
Total
$450
120
$330
$150
-
150
$300
120
180


Keputusan Bauran Produk
            Setiap bauran produk mencerminkan suatu alternatif yang mengandung tingkat laba terkait. Seorang manajer harus memilih alternative yang akan memaksimalkan total laba. Karena biaya tetap akan sama pada semua bauran yang mungkin, dank arena itu, tidak relevan bagi keputusan. Jadi, seorang manajer perlu memilih alternative yang memaksimalkan total margin kontribusi.
            Sayangnya, setiap perusahaan selalu menghadapi sumber daya dan permintaan yang terbatas. Keterbatasan ini disebut kendala. Seorang manajer harus memilih bauran optimal dengan berbagai kendala yang terdapat pada perusahaan.
ü  Sumber Daya Dengan Satu Kendala
            Margin kontribusi per unit dari setiap produk bukan merupakan masalah penting. Margin kontribusi per unit dari sumber daya yang langka adalah faktor yang menentukan. Produk yang menghasilkan margin kontribusi tertinggi per jam mesin harus dipilih.
ü  Sumber Daya Dengan Banyak Kendala
            Semua organisasi akan menghadapi banyak kendala : keterbatasan bahan baku, keterbatasan input tenaga kerja keterbatasan permintaan akan setiap produk, dan seterusnya. Solusi dari maslah bauran produk dengan banyak kendala jauh lebih rumit dan mensyaratkan penggunaan teknik matematika khusus yang dikenal sebagai pemograman linier.

Penetapan Harga
·         Penetapan Harga Berdasarkan Biaya
            Permintaan adalah salah satu sisi dari persamaan penetapan harga, sementara penawaran adalah sisi lainnya. Karena pendapatan harus menutup biaya perusahaan untuk menghasilkan laba, maka banyak perusahaan terlebih dulu menetapkan biaya dalam menetukan harga. Mereka menghitung biaya produk dan menambah laba yang diinginkan. Pendekatan ini tidak berbelit-belit. Biasanya sebagian merupakan biaya dasar dan markup. Markup adalah presentase yang dibebankan kepad biaya dasar; termasuk di antaranya adalah laba yang diinginkan dan setiap biaya yang tidak termasuk dalam biaya dasar. Keunggulan utama dari penetapan harga markup adalah bahwa markup standar mudah digunakan.
·         Perhitungan Biaya Target Dan Penetapan Harga
            Perhitungan biaya target adalah suatu metode penentuan biaya produk atau jasa berdasarkan harga yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan. Ini juga sering disebut sebagai perhitungan biaya berdasarkan harga. Perhitungan biaya target merupakan metode pengerjaan terbalik dari harga untuk menentukan biaya.
Perhitungan biaya target melibatkan jauh lebih banyak kerja pendahuluan daripada penetapan harga berdasarkan biaya. Perhitungan biaya target dapat digunakan paling efektif pada tahap desain dan pengembangan siklus hidup produk. Pada tahap tersebut, keunggulan produk serta biayanya masih cukup mudah disesuaikan.
·         Aspek Hukum Dari Penetapan Harga
Pelanggan dan biaya merupakan penentu ekonomi yang penting pada harga. Prinsip dasar di balik banyaknya peraturan tentang penetapan harga adalah bahwa persaingan itu baik, dan harus didorong.
ü  Penetapan harga predator. Praktik pengaturan harga yang lebih rendah dari biaya dengan tujuan merugikan pesaing dan mengeliminasi persaingan disebut harga predator. Kunci aspek hukumnya adalah bahwa harga di bawah biaya ditunjukan untuk menyingkirkan pesaing. Harga predator dalam pasar internasional disebut dumping, dan ini terjadi ketika perusahaan menjual produknya di Negara lain dengan harga di bawah biaya.
ü  Diskriminasi harga. Diskriminasi harga adalah pengenaan harga yang berbeda kepada beberapa pelanggan atas produk-produk yang pada dasarnya sama. Kuncinya adalah bahwa hanya produsen atau pemasoklah yang dijangkau oleh undang-undang yang dinyatakan oleh Robinson-Patman Act. Hal yang terpenting, Robinson-Patman Act memungkinkan diskriminasi harga pada kondisi tertentu : (1) jika kondisi persaingan memang menuntut demikian, dan (2) jika biaya memungkinkan harga yang lebih rendah.
·         Keadilan Dan Penetapan Harga
            Eksploitasi harga dikatakan terjadi ketika perusahaan dengan kekuatan pasar menghargai produknya “sangat tinggi”. Jika harga yang dikenakan hanya untuk menutup biaya, maka eksploitasi harga tidak terjadi. Jadi perilaku yang tidak etis dalam penetapan harga berkaitan dengan usaha mendapatkan keuntungan secara tidak adil dari pelanggan.
Lampiran : Pemrograman Linier
            Pemrograman linier adalah metode untuk mencari solusi optimal dari berbagai solusi yang layak. Teori pemrograman linier memperbolehkan diabaikannya banyak solusi. Kecuali sejumlah solusi yang terbatas, semua solusi dieliminasi oleh teori tersebut.
Semua kendala secara bersama-sama disebut sebagai seperangkat kendala. Solusi yang layak adalah solusi yang memenuhi kendala yang terdapat dalam model pemrograman linier. Kumpulan dari semua solusi yang layak ini disebut seperangkat solusi yang layak. Solusi layak yang terbaik-solusi yang memaksimalkan total margin kontribusi-disebut solusi optimal.
Empat langkah untuk pemecahan masalah secara grafis adalah :
1.      Buat grafik setiap kendala.
2.      Identifikasi seperangkat solusi yang layak.
3.      Identifikasi semua nilai titik sudut dalam seperangkat solusi yang layak.
4.      Pilih titik sudut yang menghasilkan nilai terbesar untuk fungsi tujuan.
Seperangkat atau bidang solusi yang layak adalah titik potong dari bidang yang layak dari setiap kendala. Alogaritma yang disebut metode simpleks dapat digunakan untuk memecahkan masalah pemrograman linier yang lebih besar. Model pemrograman linier merupakan alat yang penting dalam pengambilan keputusan tentang bauran produk, meskipun model ini mensyaratkan pengambilan keputusan manajerial independen yang sangat kecil. Keputusan bauran produk dibuat oleh model pemrograman linier itu sendiri


                                                                   

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Don R, Mowen, Maryanne M. (2011). Managerial Accounting, Jakarta: Selemba Empat